Apa yang membuat pengirimannya terhambat?
Seorang eksekutif dari perusahaan pemanufaktur produk Apple, Foxconn, mengatakan pada The Wall Street Journal bahwa dari semua perangkat yang pernah ditangani pabrikan itu, iPhone 5 adalah yang paling sulit dibuat. Ada beberapa hal yang menghambat produksi iPhone 5 di Foxconn.
Analis Shaw Wu dari lembaga riset Sterne Agee, mengatakan, masalah itu bisa terjadi pada manufaktur baseband yang menggabungkan kemampuan koneksi nirkabel 4G LTE dalam proses fabrikasi cip 28 nanometer (nm).
Produksi juga bisa terhambat di tahap kontrol kualitas yang ketat oleh pihak Apple, terutama pengecekan materi luar iPhone 5. Materi alumunium dan kaca yang menyelimuti tubuh iPhone 5 mudah tergores. Beberapa pembeli pun terkejut melihat ada goresan di iPhone 5 yang baru mereka buka dari kardus, terutama yang berwarna hitam.
Analis Kevin Keller dari lembaga IHS mengatakan, aluminium yang dipakai di iPhone 5 ini tidak dilapisi oleh materi pelindung lain. "Ini hanya aluminium telanjang. Ini mudah tergores. Anda bisa menggaruknya dengan kunci atau benda lain," ujar Keller.
Jika petugas yang mengontrol kualitas menemukan ada goresan di iPhone 5, unit tersebut tidak diloloskan. Para pekerja Foxconn harus ekstra hati-hati dalam merakit iPhone 5. Sementara itu, Apple harus memenuhi janji untuk mengirimkan iPhone 5 ke 69 negara lain sebelum 2012 berakhir.
Sejak diluncurkan pada 2007 silam, iPhone telah menjadi produk andalan Apple. Bagaimana tidak, penjualan iPhone sepanjang tahun 2011 lalu mencapai 53 persen dari seluruh penjualan produk Apple. Sisanya, pendapatan Apple dikontribusikan dari iPad (20 persen), Mac (14 persen), iPod (5 persen), iTunes (4 persen), dan lainnya (3 persen).
Selain produk di atas, Apple dikabarkan akan segera memiliki portofolio baru, yakni komputer tablet berukuran antara 7 sampai 8 inci. Berdasarkan rumor yang beredar, tablet itu akan diberi nama iPad Mini dan akan diperkenalkan pada 23 Oktober mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.