Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dunia Maya

Peristiwa Tragis Supriono Itu Sudah Lama Terjadi

Kompas.com - 22/06/2011, 08:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berita tragis yang mengisahkan perjuangan pemulung sampah bernama Supriono yang menggendong jenazah anaknya di pertengahan tahun 2005 kembali menghebohkan dunia maya. Ini bermula saat seorang bloger Kompasiana menayangkan kembali tulisan tersebut tanpa menyebutkan sumber berita.Walhasil, pengguna internet menganggapnya sebagai berita aktual yang baru terjadi beberapa hari lalu. Padahal, tulisan tak lain adalah berita lama yang tayang-ulang dengan judul yang berbeda.

Tulisan yang dimuat oleh akun bernama Johnwilli itu pun menyebar di jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan BlackBerry Message. Tulisan yang ditayangkan di Kompasiana pada 18 Juni 2011 tersebut mengalami lonjakan pembaca sejak Senin (20/6/2011), dari 30.000 menjadi lebih dari 350.000 pembaca. Karena tulisan itu terbukti tidak ditulis sendiri oleh penulisnya, admin Kompasiana kemarin siang menarik tulisan tersebut.

Akan tetapi, meskipun sudah disingkirkan oleh admin, tulisan itu ternyata masih bisa diakses melalui ponsel karena adanya kesalahan teknis. Admin Kompasiana saat ini telah memastikan bahwa tulisan berjudul "Tragis, Menggendong Jenasah Anak Dari RSCM sampai Bogor karena Tak Mampu Bayar Ambulance" sudah tidak bisa diakses lagi dari ponsel dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

Kisah Supriono yang terpaksa membawa jenazah anak bungsunya, Khaerunnisa (3 tahun), sudah lama menggugah rasa simpati siapa pun yang membacanya. Bagaimana tidak. Di situ diceritakan potret warga miskin dengan uang di kantong tiga ribu rupiah yang kebingungan saat ingin mengubur jasad sang anak. Akhirnya, Supriono membawa jenazah Khaerunnisa dengan menggunakan gerobak menuju stasiun Tebet. Dia berniat menguburkan anaknya di Bogor.Akan tetapi, saat hendak naik kereta jurusan Bogor, dia ditangkap petugas karena diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap sang anak.

Jenazah Khaerunnisa pun dibawa ke RSCM untuk diotopsi. Kisah Supriono pertama kali muncul di harian Warta Kota tanggal 6 Juni 2005. Berita itu juga ditayangkan di KOMPAS.com dan menarik perhatian para pengguna internet. Setelah itu, hampir setiap tahun berita berjudul asli "Pemulung Naik KRL untuk Mengubur Anaknya" ini ditayangkan ulang oleh pengguna internet lewat milis dan blog. Salah satunya oleh Johnwilli di Kompasiana dengan memanfaatkan unsur kedekatan tanggal kejadian (awal Juni).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com