Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi 10 Juta Unit Putus, Keuntungan RIM Hangus

Kompas.com - 30/06/2012, 08:58 WIB

KOMPAS.com — Awan mendung masih menggelayut di atas markas Research in Motion (RIM), produsen smartphone BlackBerry.

Perusahaan asal Kanada tersebut melaporkan, pada Kamis (28/6/2012), di kuartal pertama terjadi penurunan angka pengiriman smartphone BlackBerry menjadi 7,8 juta unit. Angka tersebut lebih rendah sekitar 30 persen dari kuartal sebelumnya, yang mencatat pengiriman sekitar 11,1 juta unit.

Padahal, seperti dilansir oleh Reuters, sebelumnya RIM selalu mencatat angka shipment lebih dari 10 juta unit smartphone BlackBerry setiap kuartalnya sejak akhir 2009 lalu. Pada kuartal I-2012, "tradisi" ini pun akhirnya putus.

Laporan yang menjelaskan kerugian yang dialami RIM pada kuartal I-2012 sebesar 518 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,8 triliun seakan menegaskan efek putusnya "tradisi" tersebut.

Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan tersebut masih mencatat keuntungan sebesar 695 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,5 triliun.
 
Pendapatan RIM pada kuartal I-2012 ini merosot 33 persen, dari 4,2 miliar dollar AS pada kuartal sebelumnya menjadi 2,8 miliar dollar AS.

Berlawanan dengan itu, jumlah pelanggan BlackBerry justru mengalami peningkatan menjadi 78 juta. Kecuali di Amerika Utara, semua wilayah lainnya mencatat pertumbuhan pengguna.

BlackBerry 10 yang akan menjadi andalan RIM ditunda peluncurannya menjadi kuartal I-2013. Menurut CEO RIM Thorsten Heins, hal tersebut karena smartphone BlackBerry 10 belum memenuhi "standar" yang ditetapkan olehnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com