Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis EMC Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Kompas.com - 21/08/2011, 08:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski menjadi salah stau peminpin di pasar storage untuk kelas korporat di dunia, EMC tergolong terlambat menggarap pasar Indonesia. Namun, dalam dua tahun belakangan, kerja keras perusahaan ini membuahkan hasil dan berhasil mencetak rekor dalam perolehan revenue.

"Semester pertama tahun ini, revenue tumbuh sebesar 85 persen dibanding tahun lalu dan mendekati 100 persen bila dilihat QoQ," kata Adi Rusli, Country Manager Indonesia EMC dalam jumpa pers hari ini (19/8/2011) di Jakarta. 

Pertumbuhan revenue ini menunjukkan semakin mantapnya bisnis EMC. Pada periode 2009-2010, EMC juga telah mencatat pertumbuhan sebesar 60 persen.

Hal tersebut tidak lepas dari bertambahnya portofolio bisnis EMC. Adi mengungkapkan, pertumbuhan besar bisnis dicapai berkat bergamnya solusi EMC, bukan hanya hardware dan storage, tapi kini juga sudah mulai masuk aplikasi sehingga semakin memperkaya portofolio bisnis. Pertumbuhan juga didukung dengan kemajuan bisnis cloud.

"Ada 2 major cloud computing deal di tahun 2011 ini. Ada dari manufacturing, spesifiknya di food and beverage, dan yang kedua dari service provider," jelas Adi.

Upaya membangun kepercyaan konsumen juga menjadi salah satu faktor pemicu. Hingga tengah tahun pertama 2011, channel business tumbuh sebesar 75 persen. Partner bukan hanya di tingkat SMB tapi juga korporat.

Dengan pencapaian semester pertama, EMC mengambil kesempatan baru agar bisa tumbuh lebih besar di semester kedua. Adi mengatakan, ada beberapa poin yang membuat EMC bisa bersaing dengan bisnis kompetitor.

"Kita tak hanya masuk ke big standard seperti telekomunikasi dan perbankan, tapi juga masuk ke lembaga keuangan lain seperti asuransi dan financing. Kita pun juga menggarap sektor publik," tutur Adi.

EMC juga akan berusaha fokus ke kebutuhan konsumen. "Kita tidak hanya jualan produk, tapi juga address perubahan, enable bisnis mereka sehingga bisa lebih berkembang," tambah Adi.

Adi mengatakan, jika bisnis EMC di semester kedua mencapai 70 persen saja, target tahunan sudah tercapai. Dengan demikian, pertumbuhan EMC 6-7 kali lipat lebih tinggi daripada rata-rata bisnis IT yang sebesar 12 persen.

Meski demikian, Adi mengatakan bahwa situasi bisnis di Eropa dan Amerika Serikat yang sedang terpuruk mesti diwaspadai dampaknya. Sebab, bisnis di Tanah Air juga masih punya banyak ketergantungan dengan wilayah itu.

Secara umum, bisnis EMC di Indonesia dan global saat ini bertolak belakang dengan keterpurukan yang terjadi di Eropa dan Amerika. "Kita harapkan bisnis kita bisa terus mendaki," kata Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com