Kompas.com - Bulan Maret lalu, Asus meluncurkan laptop ExpertBook P1412. Ini adalah laptop pertama Asus yang diproduksi di Indonesia.
Nah, Asus mengajak sejumlah awak media, termasuk KompasTekno, untuk melihat bagaimana proses perakitan laptop tersebut, langsung dari pabriknya.
Adapun laptop itu dirakit di PT Sat Nusapersada, Batam, Kepulauan Riau. Di pabrik ini, lini produksi produk Asus dipusatkan di lantai enam.
Dalam media visit ke manufaktur tersebut, Division Manager, Sat Nusapersada, Budi Hartono menjelasakan tahapan perakitan Asus ExpertBook P1.
Awalnya, aneka komponen laptop yang diimpor dari China atau Taiwan ditempatkan di satu tempat, sehingga siap dirakit menjadi satu unit laptop utuh. Secara umum tahapnya meliputi perakitan komponen dan pengecekan alias pengujian.
Tahap perakitan
Adapun proses perakitan diawali dengan pemasangan aneka komponen termasuk keyboard, PCB, port USB dan port lainnya. Di lanjutkan dengan pemasangan speaker, baterai, kipas hingga memori berjenis SSD.
Kemudian petugas lainnya melakukan pengecekan fisik layar LCD dan mendaftarkannya ke sistem. Pasalnya, setiap komponen laptop memiliki nomor seri tersendiri.
"Jadi LCD dan komponen-komponen yang lain itu memiliki nomor seri. Kita register ke sistem, di database kita simpan," kata Budi kepada awak media di pabrik laptop Asus di Sat Nusapersada, Batam, Senin (19/6/2023).
Keyboard dan aneka komponen lain yang sudah terpasang kemudian direkatkan dengan sekrup. Berpindah ke petugas lainnya yang memasang modul WiFi laptop.
Petugas lainnya kemudian mengecek dan memastikan apakah setiap komponen sudah terpasang secara presisi atau belum, dilanjutkan dengan pemasangan nomor seri laptop. Nomor serinya sudah ditentukan oleh Asus untuk setiap model/SKU-nya, sehingga pihak Sat Nusapersada hanya berperan dalam proses cetak label.
Setelah itu, bodi bawah dan layar laptop digabungkan menggunakan sekrup. Dengan demikian, di tahap ini laptop bisa dikatakan setengah jadi.
Tahap pengujian
Karena sudah setengah jadi, laptop ExpertBook P1 sudah bisa melalui tahap pengujian, diawali dengan tes buka tutup laptop dan visual layar.
Untuk visual layar, Pengecekannya dilakukan secara manual, menggunakan semacam kotak hitam pekat guna memastikan tidak ada kecacatan pada layar laptop.
"(Di sini) Pengecekan tutup buka laptop dan terangnya LCD. (Memastikan) Ada bintik-bintik nggak, dicek pakai kotak hitam. Kalau terang kan enggak kelihatan, kalau hitam akan tampak jelas (kerusakannya)," jelas Budi.
Selain itu, aneka port seperti port USB, HDMI hingga touchpad dan kamera laptop juga diuji di tahap ini.
Tak ketinggalan, Sat Nusapersada juga menjalankan semacam program benchmark selama dua jam untuk memastikan apakah grafis perangkat sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Di sesi ini pula, dilakukan instalasi Windows, BIOS dan lainnya secara otomatis melalui program komputer.
Selanjutnya, ExpertBook P1 melalui proses konfigurasi untuk menyesuaikan program misalnya Windows, agar sesuai dengan konfigurasi yang sudah ditentukan.
Kemudian petugas melakukan pengecekan ulang layar guna memastikan tidak ada kecacatan setelah melalui serangkaian pengujian di atas.
Setelah sejumlah pengujian di atas selesai, laptop yang lolos pengujian dilengkapi dengan aneka label, misalnya label Windows asli, label prosesor laptop, HDMI, Asus service dan label lainnya.
Lalu laptop di masukan ke dalam kotak kemasan bersama buku manual dan aksesori lainnya, dan ditimbang guna memastikan tidak ada kelengkapan yang terlewatkan.
"Jadi, kalau misalnya ada adaptor yang ditaruh dua unit atau malah kurang adaptornya, akan ketahuan, atau bahkan laptopnya yang enggak dimasukin, nah di sini (timbangan) jadi ketahuan," papar Budi.
Bila saat ditimbang bobotnya sesuai, laptop yang sudah ditaruh di kemasan itu dikemas sebagai produk jadi dan ditaruh di sebuah palet. Menurut Budi, satu palet memuat sekitar 108 laptop.
Nah, dari ratusan laptop yang sudah ditaruh di palet tadi, pihak Sat Nusapersada dan Asus mengambil masing-masing sekitar 10 persen sebagai sampel. Praktik ini dilakukan untuk memastikan kualitas produk sebelum diedarkan ke pasar.
https://tekno.kompas.com/read/2023/06/21/08000007/begini-proses-perakitan-laptop-asus-yang-dibuat-di-batam