Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menerbitkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2024 tentang Klasifikasi Gim.

Di dalamnya disebutkan bahwa game diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok usia pengguna berdasarkan konten yang dimuat dalam game bersangkutan, salah satunya muatan kekerasan.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan unsur kekerasan boleh ditampilkan di game yang memiliki rating 18 tahun ke atas, tapi ada syaratnya.

"Dengan catatan sebatas kekerasan berupa animasi dan tidak boleh ditampilkan bertubi-tubi, ada unsur amarah, disertai rasa benci atau penggunaan senjata," jelas Usman dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Kamis (18/4/2024).

Pada kenyataannya, Kemkominfo menyebutkan bahwa di masyarakat masih ditemukan kasus anak bermain game yang tak sesuai dengan batasan umurnya.

Kemkominfo mencontohkan salah satu judul game online battle royale populer yang disebut banyak dimainkan anak kecil dan memiliki rating usia 12 tahun ke atas.

Gameplay game tersebut melibatkan kegiatan baku tembak dengan senjata api. Padahal, menurut aturan, game usia 18 tahun ke atas pun tidak boleh mempromosikan kekerasan, apalagi senjata.

Melalui keterangannya, pihak Kemenkominfo pun menegaskan bahwa penerbit game yang masih bandel dan tak menaati aturan klasifikasi umur pemain sebagaimana tertuang dalam Permen Kominfo Nomor 2 Tahun 2024 dapat dijatuhi sanksi.

"(Jika melanggar) Ada sanksi administratif, termasuk sanksi pemutusan akses atau blokir," ujar Usman.

Kominfo didesak blokir game online

Sebelumnya, Komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Kementerian Kominfo bertindak tegas terhadap game online yang memberikan dampak buruk bagi anak.

Komisioner KPAI Kawiyan menilai sudah banyak kasus yang terjadi akibat dampak game online ke anak, termasuk kasus-kasus kriminal seperti pornografi anak hingga pembunuhan.

Kawiyan pun mendesak Kemenkominfo bertindak tegas dengan memblokir game online yang mengandung unsur kekerasan dan seksualitas, atau membatasi penggunaannya. Dia mencontohkan game online bertema perang yang disebut memiliki banyak dampak negatif.

"Sekarang ini banyak anak-anak kita berkata kasar, seperti mampus, sialan, karena kalah dan menang permainan game online," kata Kawiyan.

Seperti Kawiyan, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto ikut mendesak pemerintah untuk membersihkan game berisi kekerasan dan konten negatif melalui Kemenkominfo yang memiliki wewenang dalam hal ini.

Menurut Seto, peningkatan kasus perundungan atau bullying di kalangan anak dapat dipicu oleh game yang mengandung tayangan kekeerasan. Dia berharap Kemenkominfo bisa bertindak tegas terhadap peredaran game untuk melindungi anak.

Seto menambahkan, anak membutuhkan rangsangan positif selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Karakter baik seperti berakhlak mulia dan sikap gotong royong sebenarnya bisa ditumbuhkan dari konten yang dikonsumsi.

"Bisa dari buku, lagu, tayangan televisi, dan game. Celakanya, jika konten-konten tersebut memiliki unsur kekerasan, yang tumbuh pada anak-anak bukan karakter yang positif," ujar Seto dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2024).

Peranan orang tua diperlukan untuk menjaga anak

Psikolog Stenny Prawitasari mengatakan unsur pertempuran seperti yang terdapat pada game online battle royale memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional anak-anak.

Dalam lingkungan game battle royale yang kompetitif, anak-anak bisa menjadi lebih rentan terhadap perilaku agresif, seperti berkata kasar atau mengekspresikankemarahan saat kalah dalam permainan.

Game dimaksud juga mengandung adegan kekerasan yang intens, termasuk adegan pertempuran dan penggunaan senjata.

"Bermain game semacam ini secara berulang dapat membuat anak-anak menjadi desensitisasi (mengalami penurunan kepekaan) terhadap kekerasan, di mana mereka mungkin menjadi kurang peka terhadap konsekuensi nyata dari tindakan kekerasan," tutur Stenny.

Stenny menambahkan bahwa, selain pemerintah, peran orang tua juga sangat vital dalam menjaga kesehatan mental anak-anak dalam bermain game online. Sebab itu, orang tua perlu terlibat dalam memantau dan mengatur waktu anak bermain game.

"Dengan kerja sama antara pemerintah yang lebih tegas dalam regulasi dan peran aktif orang tua dalam mendidik anak-anak tentang penggunaan game daring yang bertanggung jawab, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi perkembangan anak-anak di era digital ini," tandasnya.

https://tekno.kompas.com/read/2024/04/17/18310067/kominfo-sebut-game-bermuatan-kekerasan-bisa-diblokir

Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke