JAKARTA, SENIN - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Orang Hilang dari Fraksi Golkar, Azis Syamsudin, mengaku tak pernah mendapat pemberitahuan apapun mengenai perkembangan kerja pansus, termasuk soal rapat reaktivasi pansus serta rencana pemanggilan sejumlah nama yang diduga terlibat.
"Ini kapan rapatnya? Kita rapat dulu, jangan panggil-panggil orang sebelum kita rapat. Dan, kita juga ingin tahu kapan itu (pansus) hidup? Kapan itu kembali? Kenapa satu tahun ini menghilang?
Gak ada, tiba-tiba hidup lagi. Ini harus kita pertanyakan," ujar Azis
Dia juga mengaku tak tahu menahu mengenai pergantian pimpinan pansus dari Panda Nababan ke Effendi Simbolon. Meski, menurut Azis, pergantian orang dari internal partai memang dimungkinkan. Namun, sekali lagi, tidak ada soal pemberitahuan penggantian itu.
Selain itu, ia juga mengatakan, pemanggilan sejumlah elite politik negeri ini yang sekarang merupakan elite partai politik, tidak etis dilakukan dalam tahun-tahun politik ini, tidak boleh dicampur antara agenda penegakan hukum dan agenda politik.
Apakah ini upaya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjegal elite politik tertentu? "Saya tidak mau menduga-duga, tapi berdasarkan mekanisme tata tertib, sebelum memanggil orang kan harus rapat dulu," tandasnya.
Seperti diberitakan, pansus orang hilang terkesan tiba-tiba "hidup lagi" setelah sebelumnya tidak terdengar sepak terjangnya. Menurut rencana pansus akan mengundang korban, keluarga korban, dan sejumlah petinggi militer yang pernah diduga mengetahui perisitwa kelam di awal reformasi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.