Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

59 Persen Penjual Piranti Lunak Tawarkan Produk Bajakan

Kompas.com - 23/10/2008, 18:51 WIB

SURABAYA, KAMIS - Survei Microsoft Indonesia melalui program Mystery Shopper menunjukkan, 59 persen penjual piranti lunak menawarkan produk bajakan kepada pembeli. Akibatnya, hingga Oktober 2008 Microsoft men derita kerugian hingga 411 juta US dollar atau meningkat 61 juta US dollar dari tahun lalu sebesar 350 juta US dollar.

Demikian diungkapkan Associate General Counsel Worldwide Anti-Piracy and Anti-Counterfeiting David Finn, Rabu (22/10) di Surabaya. Kepr ihatinan terhadap maraknya pembajakan piranti lunak juga muncul dari hasil studi Fifth Annual BSA and IDC Global Software Piracy yang diluncurkan Mei lalu. Hasil studi tersebut menunjukkan, sekitar 84 persen pemakai komputer di Indonesia menggunakan piran ti lunak bajakan, ujarnya.

Menurut David, sejak beberapa tahun terakhir jumlah pemalsuan piranti lunak di Indonesia turun tetapi tidak signifikan. Tahun 1999, pemakaian piranti lunak di Indonesia mencapai 99 persen dan hingga tahun ini baru turun menjadi 84 persen.

Piranti lunak palsu yang beredar dibuat semirip mungkin dengan yang asli, sehingga mengecohkan para pembeli. Selain itu, harga yang ditawarkan ke pembeli juga cukup tinggi untuk sebuah piranti lunak palsu, kata David.

Licence Compliance Manage r PT Microsoft Indonesia Anti Srihartati mengungkapkan, pembajakan piranti lunak telah berkembang menjadi perdagangan global yang merusak konsumen, bisnis, dan perekonomian negara. Padahal, kebiasaan pemalsuan justru akan menghambat kreativitas munculnya inovasi piranti lunak baru.

Tingginya tingkat pembajakan di Indonesia menjadikan para pembuat piranti lunak dalam negeri memilih meluncurkan produknya di luar negeri karena perlindungan hak atas karya intelektual (HaKI) di sana lebih jelas, ucapnya.

Semen tara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO) Suhanda Wijaya menambahkan, tingkat pembajakan di Indonesia masih tinggi. Menurutnya, Indonesia sekarang berada pada peringkat ke-12 dunia dan kelima asia dalam hal pemalsuan piranti l unak.

Suhanda menilai, tingginya harga dan fluktuasi harga piranti lunak buatan luar negeri seringkali menjadi kendala para pengusaha untuk melakukan pemalsuan. Para pengusaha berharap produsen piranti lunak luar negeri mematok harga berdasarkan nilai rup iah karena nilai dollar sangat fluktuatif, ujarnya.

Kampanye Fair Play

Untuk meminimalisasi merebaknya pembajakan produk piranti lunak, Microsoft menggelar Global Fair Play Day di 49 negara di seluruh Dunia. Kegiatan ini bertujuan memberikan pembelajara n sekaligus perlindungan kepada para pemakai komputer agar terhindar dari tawaran produk palsu. Di wilayah Asia Pasifik, program ini dijalankan di Singapura, Indonesia, dan Thailand.

General Manajer PT Sasana Boga, pengelola HiTech Mall Surabaya Rudy Suka mpto menambahkan, pihaknya melarang semua tenan untuk menjual piranti lunak palsu. Jika ditemukan penjual yang menawarkan produk bajakan, maka izin usaha perusahaan tersebut segera dicabut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com