Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Diajarkan Kewirausahaan

Kompas.com - 09/12/2008, 18:40 WIB

JAKARTA, SELASA — Ditargetkan antara 10.000-20.000 mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta mulai mendapatkan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di kampus-kampus pada 2009. Para mahasiswa ini tidak sekadar diajarkan teori kewirausahaan oleh para dosen, tetapi juga dibimbing untuk menjalankan bisnis dan diberi pinjaman modal usaha.

"Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan ini merupakan langkah serius dari pemerintah untuk mengatasi pengangguran terdidik yang terus bertambah jumlahnya. Mulai 2009, dukungan kegiatan kemahasiswaan juga menyediakan pendidikan kewirausahaan kepada mahasiswa yang punya minat untuk berwirausaha," kata Hendarman, Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi Depdiknas, pada acara pelatihan dosen tentang pendidikan kewirausahaan yang merupakan kerja sama Depdiknas dan Universitas Ciputra Entrepreneurship Center di Jakarta, Selasa (9/12).

Menurut Hendarman, program pendidikan kewirausahaan ini masuk dalam daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) masing-masing perguruan tinggi. Untuk perguruan tinggi yang merupakan badan hukum milik negara masing-masing disediakan dana senilai Rp 2 miliar, perguruan tinggi negeri lainnya masing-masing Rp 1 miliar, politeknik masing-masing Rp 500 juta, dan untuk perguruan tinggi swasta diserahkan kepada 12 Kopertis yang masing-masing mendapat dana Rp 1 miliar.

Sekitar 70 persen dari dana yang diterima setiap perguruan tinggi dipakai untuk mendukung mahasiswa menjalankan bisnis. Mereka harus mengajukan proposal lalu nanti dievaluasi bagaimana mereka bisa belajar dari program ini. Pengalaman ini diharapkan bisa mendorong mahasiswa untuk mandiri dan menciptakan peluang kerja, kata Hendarman.

Antonius Tanan, Presiden Direktur Universitas Ciputra Entrepreneur Center Ciputra, mengatakan, pendidikan kewirausahaan di kampus ini mengandalkan para dosen. Untuk itu, dosen-dosen dari perguruan tinggi negeri dan swasta disiapkan untuk bisa menjadi pelatih kewirausahaan bagi mahasiswa.

"Jika mengandalkan pengusaha, waktunya sulit dan jumlahnya sedikit. Karena itu, para dosen harus disiapkan untuk bisa mengajar kewirausahaan secara teori dan praktik. Ini bisa bekerja sama dengan wirausahawan yang berpengalaman," kata Antonius.

Pengusaha Ciputra mengatakan, pendidikan kewirausahaan membekali mahasiswa untuk mandiri dan tidak berorientasi menjadi pencari kerja saat lulus dari perguruan tinggi nanti. Dengan demikian, persoalan pengangguran terdidik di negara ini mulai bisa diatasi.

Kampus-kampus di daerah harus bisa menjadi pusat kewirausahaan yang berperan bukan saja menyebarkan benih kewirausahaan kepada mahasiswa, tetapi juga kepada masyarakat. "Mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu jangan hanya diajarkan bagaimana bisa bekerja dengan baik, tetapi dipacu untuk bisa menjadi pemilik dari usaha-usaha sesuai latar belakang ilmu mereka," kata Ciputra.

Menurut Ciputra, pendidikan kewirausahaan bisa memberi dampak yang baik bagi masa depan Indonesia, seperti yang terjadi di Singapura. Namun kuncinya, pendidikan harus dijalankan dengan kreatif. "Pendidikan tidak bisa lagi dijalankan dengan pola sekarang yang bersifat hafalan, tetapi harus diubah ke pendidikan kreatif. Sebab, kewirausahaan itu menciptakan orang yang kreatif, inovatif, mampu melihat peluang, dan berani mengambil risiko," ujar Ciputra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com