Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahma Siap Sambut Era Aplikasi "Software"

Kompas.com - 10/11/2010, 15:21 WIB

"Pada saat adik saya berumur tiga tahun, ia sulit mengenali huruf. Lalu saya buatkan aplikasi sederhana di ponsel yang memungkinkan dia mengenali huruf, warna, dan angka. Soalnya, adik saya suka main-main dengan ponsel ibu," kata Fahma.

Tak aneh kalau Fahma lalu membuat aplikasi di salah satu jenis ponsel Nokia berjudul "My Mom's Mobile Phone As My Sister's Tutor" (Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku). Aplikasi itu ia buat dengan menggunakan Adobe Flash Lite.

Aplikasi lainnya, Enrich (English for Children), memungkinkan seorang anak lewat ponsel mempelajari bahasa Inggris dengan mudah. Fahma mengambil tokoh "kodok" berkulit hijau untuk aplikasi ini.

Ada pilihan nama binatang dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, seperti sapi untuk cow dan singa untuk lion. Ketika kata cow dimunculkan, ia akan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan terdengar suaranya.

Pada Enrich, selain binatang (animals), Fahma juga melengkapinya dengan buah-buahan (fruits), sayuran (vegetables), furnitur (furniture), dan our body (tubuh manusia). Semuanya bisa diterjemahkan secara ulang alik dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya, lengkap dengan gerak, tulisan, suara, dan iringan musik.

Untuk kreativitas, Fahma tidak harus diajari oleh ayah atau ibunya, Yusi Elsiano. Contohnya saat Fahma membuat games mobile DUIT, ia memasukkan musik hasil permainan gitarnya.

Demikian juga pada Enrich dan Bahana, terdapat permainan gitar dia sendiri. Selain gitar, Fahma juga les komputer kepada seorang mahasiswa ITB, salah seorang murid ayahnya yang menjadi dosen ITB.

Tidak komersial

Yusep dan Yosi memberi peluang kepada kedua anaknya untuk berkembang. Semua karya Fahma tak ada yang dikomersialkan. Bahana dan Enrich bisa diunduh gratis di Ovi Store Nokia, sedangkan aplikasi lain bisa diunduh langsung dari blog milik ibunya, Perkembangananak.com.

Fahma mulai belajar aplikasi di Power Point saat duduk di kelas IV SD. "Saya senang ngoprek dan nge-hack. Saya belajar Power Point sampai mentok sebelum belajar Adobe Flash untuk animasi," kata Fahma yang memperdalam software untuk membuat aplikasi tiga dimensi dan belajar bahasa pemrograman C++.

Di APICTA, Fahma harus bertarung dengan siswa setingkat SMA. Ia mempresentasikan konsep di hadapan juri dengan aplikasi gerak buatannya yang memungkinkan presentasinya lebih menarik dan dinamis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com