Ketiga model Smart Fortwo ini diimpor langsung dari fasilitas pabrik Smart di Hambach, Perancis, khusus dengan spesifikasi yang dibutuhkan konsumen Indonesia. Dengan begitu, kata Rudi, Smart mampu bertahan dalam berbagai iklim cuaca di Indonesia, termasuk di Bali, hingga kepadatan lalu lintas yang ekstrem seperti di Jakarta.
Meski berukuran mungil, Smart mantap di tikungan. Mobil itu lincah sekaligus stabil dan mudah dikendalikan. Pengoperasian persnelingnya menggunakan sistem tiptronic: digeser ke kanan-kiri. Ada pilihan (+) dan (-) serta ”N” (netral) dan ”R” (mundur). Petunjuk posisi gigi, 1, 2, 3, 4 dan 5, ditayangkan pada panel instrumen. Jadi, saat mobil kecil ini akan meluncur, cukup tekan pedal kecil (paddle shift) di setir.
Pada pengoperasian persneling secara manual, kalau pengemudi tidak cepat memindahkan gigi, akan muncul panah ke arah atas di panel instrumen di depan pengemudi. Itu berarti si pengemudi harus pindah ke gigi yang lebih tinggi. Di samping itu, apabila pengemudi lama berhenti pada gigi 2, sistem akan memindahkan gigi tersebut dengan sendirinya ke gigi 1.
Menurut Rudi, Smart Fortwo adalah sebuah mobil mungil cerdas yang dibangun dengan serangkaian inovasi terdepan serta desain terkini. Hal tersebut tak hanya membuat Smart hadir sebagai kendaraan dengan fungsi tinggi yang efisien, tetapi juga telah menjadi sebuah ikon baru gaya hidup otomotif. Ia yakin produk ini akan segera diterima pasar otomotif Indonesia.(Benny Dwi Koestanto)