Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
WIKILEAKS

AS Paksa Google Ungkap Data Pribadi

Kompas.com - 12/10/2011, 02:23 WIB

WASHINGTON DC, SENIN - Pemerintah AS dikabarkan menggunakan perintah rahasia pengadilan untuk memaksa perusahaan-perusahaan internet, termasuk raksasa Google Inc, mengungkapkan rahasia pribadi seorang pendukung situs pembocor rahasia Wikileaks. Satu perusahaan berusaha melawan perintah ini, tetapi kalah dan terpaksa menyerahkan informasi yang diminta.

Kabar tersebut pertama kali dirilis surat kabar Wall Street Journal edisi Senin (10/10) dan dibenarkan Dean Jasper, CEO perusahaan penyedia jasa layanan internet Sonic.net, yang bermarkas di Santa Rosa, California. Sonic.net menjadi perusahaan kedua yang melawan perintah pengadilan tersebut setelah situs microblogging Twitter juga melawan perintah serupa.

Menurut Wall Street Journal, perintah pengadilan tersebut menuntut informasi pribadi Jacob Appelbaum, salah satu sukarelawan Wikileaks. Informasi yang diminta, antara lain, alamat surat elektronik dan alamat protokol internet (IP address) orang-orang yang pernah berkorespondensi dengan Appelbaum sejak 1 November 2009.

Pengadilan juga meminta informasi alamat protokol internet Appelbaum saat mengirim dan menerima surat-surat elektronik itu. Meski demikian, pengadilan tidak menuntut perusahaan-perusahaan tersebut mengungkapkan isi korespondensi tersebut.

Perintah pengadilan terhadap Google tertanggal 4 Januari 2011. Pihak Google menolak memberikan komentar dalam laporan Wall Street Journal tersebut dan tidak menjawab surat elektronik yang dikirimkan kantor berita Associated Press.

Pemerintah AS dibuat malu dan panik tahun lalu setelah Wikileaks merilis ratusan ribu dokumen rahasia terkait perang di Irak dan Afganistan serta kawat diplomatik kantor-kantor perwakilan AS di seluruh dunia. Aparat penegak hukum AS kemudian menggelar penyelidikan pidana untuk mengungkap pembocoran dokumen rahasia ini.

Terungkapnya perintah rahasia pengadilan untuk memaksa pengungkapan informasi pribadi ini menambah panas debat mengenai Undang-Undang Privasi Komunikasi Elektronik yang kontroversial. UU baru tersebut memungkinkan Pemerintah AS secara diam-diam mendapatkan informasi dari surat elektronik atau komunikasi telepon seluler seseorang tanpa perlu surat perintah penggeledahan dari pengadilan.

American Civil Liberties Union mengatakan, hak kebebasan berpendapat akan dilanggar saat korespondensi elektronik bisa menjadi sasaran penyelidikan oleh pemerintah.

(Reuters/AFP/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

Gadget
Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Software
Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar 'Upgrade'

Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar "Upgrade"

Gadget
Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Internet
SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 'Preset' Game

SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 "Preset" Game

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com