Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
CUACA BURUK

Waspadai Gelombang Tinggi di Laut

Kompas.com - 06/01/2012, 02:38 WIB

 AMBON, KOMPAS - Para nakhoda dan perusahaan penyeberangan diminta tetap mewaspadai perubahan cuaca di laut. Tiga kapal batal berangkat menuju Pulau Buru, Maluku, dari ibu kota Maluku, Ambon, setelah keluarnya peringatan dini gelombang laut tinggi di perairan Maluku. Gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran itu, di perairan Maluku diperkirakan bakal berlangsung hingga akhir Januari.

Di Kabupaten Badung, Bali, buruknya cuaca di laut telah menimbulkan korban dua remaja, yakni Viktor Sunianto (17) dan Ian Dwi Tunggal (17). Keduanya ditemukan tewas karena tenggelam di Pantai Petitenget, Kuta Utara, Badung, Kamis (5/1) pagi. Mereka terseret ombak tinggi saat bermain di pantai itu.

Namun, cuaca di perairan di Nusa Tenggara Timur masih aman. Tujuh unit feri melayani masyarakat seperti biasa. Tinggi gelombang hanya 1,5 meter meski terjadi hujan deras di sebagian wilayah perairan itu. Demikian pula cuaca di Sumatera Utara dan sekitarnya terus membaik. Musim hujan segera berlalu dan tinggal beberapa hujan lokal.

”Hujan lokal yang terjadi hanya membasahi beberapa blok. Mungkin luasannya tidak sampai 2 kilometer persegi,” kata Kepala Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Polonia Medan Hartanto.

Hal senada diungkapkan Marzuki dari Humas Syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak. Sampai saat ini aktivitas penyeberangan masih normal. Setiap kapal juga tidak sampai menunda jadwal keberangkatannya. ”Sampai sekarang belum ada yang menunda keberangkatan,” ujarnya.

Tunda pelayaran

Pelaksana Harian Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan Administratur Pelabuhan Kelas I Ambon Agam Guling, Kamis (5/1), menyebutkan, ketiga kapal yang membatalkan pelayaran itu adalah Kapal Motor (KM) Elizabeth, KM Sapurata, dan kapal feri Temi.

KM Elizabeth dan kapal feri Temi melayani rute Ambon ke Namlea, Kabupaten Buru, sedangkan KM Sapurata melayani rute Ambon ke sejumlah wilayah di Kabupaten Buru Selatan.

Agam mengatakan, tidak dikeluarkannya surat izin berlayar terhadap ketiga kapal itu karena adanya peringatan dini gelombang laut tinggi di perairan di Provinsi Maluku dari BMKG. Peringatan ini diikuti dengan dikeluarkannya imbauan untuk menunda pelayaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku.

Dibatalkannya keberangkatan kapal membuat sejumlah penumpang kecewa. ”Saya sudah beli tiket dan menunggu berjam- jam, tetapi ternyata kapal batal berangkat. Saya terpaksa menginap di kapal karena semua barang sudah berada di kapal,” ujar Salim (30), salah satu penumpang KM Elizabeth.

Anggota staf Shipping PT Pelayaran Dharma Indah, perusahaan pemilik KM Elizabeth, Junaedi, juga menyayangkan pembatalan itu. Sebaliknya, Manajer Operasi PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Ambon Danial Mainake memahami tidak dikeluarkannya surat izin berlayar. ”Kami tidak mau mengambil risiko. Keselamatan penumpang diutamakan,” katanya.

Bagi nelayan, musim gelombang tinggi memicu penurunan hasil tangkapan ikan. Ini dialami nelayan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Selain itu, minimnya hasil tangkapan mendongkrak harga jual ikan.

(APA/ARA/DEN/KOR/MHF/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com