Fedida menyebut peretas tidak cerdas karena peretas ini mendekati media Israel dengan menggunakan e-mail yang bisa terlacak. Selain dialog dengan wartawan Israel, dalam penelusuran beberaja jam, saya tidak hanya bisa melacak siapa dirinya, tapi juga beragam informasi yang tersebar di seluruh web yang dibajaknya.
Informasi ini saya dapatkan sepotong demi sepotong, seperti menyusun sebuah puzzle," jelas Fedida dalam posting blognya. Fedida berharap agar investigasinya membuahkan hasil dan mampu menyeret peretas ke pengadilan.
Sebelumnya, peretas dengan nickname "oxOmar" itu mempublikasikan data hasil serangan pertamanya ketika menyusup ke sekitar 80 server database. Peretas itu mengaku tinggal di Riyadh dan ia merupakan siswa ilmu komputer.
Ia mempublikasikan rincian kartu kredit, alamat pribadi, nama, nomor telepon, nomor identitas dari individu yang tercantum di website One.co.il. Setelah dua kali publikasi, pada publikasi ketiga, nama peretas yang mempublikasikan data berbeda, yakni mengaku bernama "X".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.