Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERDAGANGAN

Baru 0,15 Persen UKM Manfaatkan Daring

Kompas.com - 27/06/2012, 03:18 WIB

Jakarta, Kompas - Sebagian besar usaha kecil dan menengah belum memanfaatkan teknologi online (dalam jaringan) untuk pemasaran. Padahal, pengguna internet terus bertambah. Tanpa memanfaatkan daring, UKM kehilangan banyak kesempatan untuk bisa berpromosi secara efektif dan efisien.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami dalam acara seminar Online Marketing, di Jakarta, Selasa (26/6), mengatakan, dari sekitar 50 juta UKM yang eksis, baru sekitar 0,15 persen yang memanfaatkan daring.

”Padahal, pengguna internet terus bertambah. Di Indonesia, pengguna internet tahun 2011 (data MarkPlus Insight) tumbuh 30 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 55 juta orang, dengan waktu akses internet rata- rata 3 jam per hari,” paparnya.

Ia mengatakan, prospek pemasaran melalui daring sangat menjanjikan. ”Media promosi online punya keunggulan dibandingkan dengan media lainnya karena tidak ada batasan wilayah dalam berpromosi. Kita bisa mempromosikan produk, baik barang maupun jasa, ke seluruh dunia hanya dari tempat kita mengakses internet. Selain itu, promosi melalui media internet juga lebih murah dibandingkan melalui media lain,” ujarnya.

Pemerintah berharap pengusaha Indonesia dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki media online. ”Untuk itu, kami pun menggelar seminar online marketing,” kata Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Gatot Prasetyo Adjie.

Direktur Produk dan Ekonomi Kreatif Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Doddy Edward mengatakan, untuk memacu ekspor tahun ini, pihaknya berpartisipasi dalam 13 pameran di dalam negeri, 14 di luar negeri, dan 10 pameran mandiri. Lewat pameran itu diharapkan pelaku usaha mendapatkan jaringan pembeli asing. ”Memang ada UKM yang tidak tahu tata cara ekspor,” katanya.

Menurut Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Hari Prawoko, UKM enggan mengikuti pelatihan ekspor karena biaya. Untuk pelatihan selama 3-7 hari butuh biaya Rp 500.000-Rp 1 juta. ”Sejak didirikan tahun 1990, kami sudah melatih 40.000 peserta yang sebagian besar berasal dari pelaku usaha,” ujarnya. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com