Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Rusia Dihantam Sampah Antariksa China

Kompas.com - 11/03/2013, 08:28 WIB
Fifi Dwi Pratiwi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Tabrakan antar satelit Rusia dan sampah antariksa China terkonfirmasi. Pada 22 Januari 2013 lalu, satelit Rusia BLITS (Ball Lens in The Space) tabrakan dengan sisa satelit cuaca Cina, FENGYUN 1C, yang hancur 11 Januari 2007.

Diberitakan Space, Jumat (9/3/2013), dampak dari peristiwa itu, BLITS yang semula digunakan sebagai sasaran dalam kajian mengenai laser yang dilakukan oleh Internasional Laser Ranging Service, kini tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

BLITS semula bergerak stabil dengan kecepatan yang tinggi dan orbit tetap. Namun, sejak bertabrakan dengan sampah satelit FENGYUN 1C, satelit berdiameter 17 cm dan bobot 7,35 kg yang diluncurkan tahun 2009 ini berubah orbitnya dan berputar mengelilingi bumi tak tentu arah.

Sampah satelit FENGYUN 1C yang menabrak BLITS akhir januari lalu hanyalah salah satu dari ribuan buah sampah satelit yang hancur pada tahun 2007 lalu.

Dipublikasikan Space, Sabtu (9/3/2013), NASA menduga sampah satelit yang terbentuk akibat peristiwa tahun 2007 itu mencapai 500.000 objek lebih besar dari kelereng dan 22.000 objek lebih besar dari bola softball. Semuanya kini berada di orbit dekat Bumi.

NASA menyebutkan, satelit bisa mengalami kerusakan parah meski 'hanya’ bertabrakan dengan sampah yang berukuran sangat kecil. Ini karena, benda-benda itu mampu bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, mencapai 28.160 km per jam ketika mengorbit di daerah dekat bumi.

Ma’rufin Sudibyo, seorang astronom amatir mengatakan peristiwa tabrakan antara satelit dengan sampah benda luar angkasa dan begitu banyaknya sampah benda luar angkasa yang sampai saat ini belum berhasil dibersihkan, sebaiknya mulai menjadi perhatian.

Ia menjelaskan, bila kondisi tetap dibiarkan, peristiwa semacam ini akan terus berulang, dan bukan tidak mungkin suatu saat satelit milik Indonesia yang bisa menjadi ‘korban’.

“Ketinggian di bawah 1000 km adalah ketinggian yang paling rawan. Pada ketinggian itu, banyak sampah luar angkasa berupa pecahan satelit, roket, dan sejenisnya yang bergerak mengelilingi bumi dengan kecepatan sangat tinggi. Hal ini bisa membahayakan satelit yang ada dan akan diluncurkan, apalagi kalau satelit memang diatur untuk mengorbit di ketinggian itu," katanya.

“Peristiwa tabrakan sebenarnya bisa dihindari apabila potensi tabrakan telah diketahui sebelumnya dan satelit memiliki sistem penggerak aktif. Namun untuk satelit yang tidak memiliki sistem penggerak aktif, seperti satelit Rusia yang bertabrakan, tidak hal yang bisa dilakukan” tambahnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/3/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

Gadget
Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Software
Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar 'Upgrade'

Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar "Upgrade"

Gadget
Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Internet
SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 'Preset' Game

SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 "Preset" Game

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com