Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Cocok Jadi Pusat Serious Game Dunia

Kompas.com - 10/06/2014, 10:05 WIB

Penulis: Eko Nugroho*

Eko Nugroho adalah salah satu keynote speaker dalam Serious Games & Social Connect Conference 2014 di Good Game Show, Korea Selatan. Tulisan ini adalah penutup dari seri catatan perjalanannya selama acara tersebut.

KOMPAS.com - Indonesia bisa menjadi pusat riset dan pengembangan serious game dunia dan kita bisa menjadi pemimpin dalam industri ini. Keyakinan ini semakin bertambah setelah kami terlibat secara langsung di Serious Games Conference 2014 di Korea pada akhir Mei lalu.

Ketika kita bicara serious game (di beberapa negara serious game juga dikenal sebagai applied game), artinya kita bicara sebuah game yang kemudian bisa memberikan manfaat lain lebih dari sekedar media hiburan. Dengan kata lain, serious game adalah game yang kemudian diimplementasikan untuk bisa menjadi solusi bagi permasalahan yang hadir di berbagai bidang: pendidikan, kesehatan, bisnis, sosial, lingkungan, pariwisata, dan lainnya.

Karena serious game merupakan sebuah solusi, artinya sebuah serious game yang berkualitas hanya bisa hadir ketika ada permasalahan yang tepat. Kekuatan utama dari sebuah game adalah sebagai media pembangkit motivasi serta penyampai informasi yang unik (karena interaktivitas yang dimilikinya). Oleh karena itu, untuk setiap masalah yang penyebab utamanya adalah kurangnya motivasi (kesadaran) atau informasi yang memadai, serious game yang didesain dengan baik bisa menjadi sebuah solusi efektif.

Karakteristik Masalah di Indonesia Tepat

Menariknya, di Indonesia, kita punya cukup banyak persediaan masalah dengan karakteristik tersebut di atas, terutama di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, lingkungan, dan politik. Berbagai masalah yang ada merupakan bahan dasar yang bisa kita olah bersama untuk menghadirkan serious game yang berkualitas. Bahkan penulis yakin kita memiliki persediaan permasalahan yang lebih dari cukup untuk kemudian bisa menarik banyak pihak (internasional) untuk sama-sama mengembangkan serious game di Indonesia.

Karena karakteristik serious game sebagai solusi, maka daya tarik utamanya adalah pada implementasi dan dampak yang dihasilkan. Untuk ini kita tidak selalu bicara aplikasi teknologi yang kompleks. Yang lebih penting adalah pemahaman atas masalah serta pengembangan ide yang tepat.

Dalam konteks ini, kemampuan para talenta industri game kita sudah bisa bersaing dan cukup untuk bisa mendukung tumbuh kembangnya industri serious game yang bisa jadi tuan rumah di negerinya sendiri. Dengan sedikit dukungan dan kolaborasi yang tepat, dalam waktu singkat kita akan mampu menghadirkan berbagai serious game yang berkualitas serta terbukti mampu memberikan dampak postif yang signifikan untuk masyarakat kita.

Bersediakah Kita Memberi Warna Baru Industri Game Indonesia?

Berbagai hal tersebut di atas yang kemudian menjadi alasan mengapa penulis berkeyakinan Indonesia bisa menjadi pusat riset dan pengembangan serious game dunia.

Pertanyaannya sekarang tinggal apakah kita semua bersedia untuk sama-sama menghadirkan warna baru di industri game Indonesia? Sebuah industri yang fokus pada game-game yang bisa memberikan solusi dan memiliki dampak positif bagi kemajuan masyarakat kita.

Tentang Penulis: Eko Nugroho adalah seorang game designer, CEO & co-founder Kummara Creative Studio, dan inisiator Indonesia Bermain. Bisa dikontak lewat Twitter-nya di @eNugroho.

Artikel ini merupakan bagian dari seri Serious Gaming yang sebelumnya telah dimuat di Segitiga.net. Segitiga.net merupakan salah satu rekanan sindikasi konten dari KompasTekno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com