Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Benar Cas HP Tak Boleh Lebih dari 80 Persen? Begini Penjelasannya

Kompas.com - 30/07/2023, 18:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Kebanyakan handphone (HP) saat ini menggunakan jenis baterai Lithium-ion (Li-ion) karena bisa mengisi daya lebih cepat dan memiliki usia pakai yang lebih lama. Akan tetapi, meski lebih canggih, baterai HP itu bisa saja cepat rusak karena kesalahan penggunaan.

Usia pakai baterai HP biasanya ditandai dengan tingkat kesehatannya. Untuk diketahui, kesehatan baterai atau battery health adalah kemampuan baterai untuk menyimpan daya atau durasi pemakaian baterai sebelum dicas kembali.

Baca juga: Ramai Persentase Baterai Earbuds Beda Kanan dan Kiri, Ini Penjelasannya

Semakin tinggi battery health, semakin optimal pula baterai dapat menyimpan daya. Sehingga, baterai masih punya usia pakai yang lama. Baterai HP sejatinya bakal rusak seiring lama pemakaian karena senyawa kimia di dalamnya aus secara perlahan.

Namun, kendati bakal rusak juga, terdapat tindakan pengguna yang dapat lebih mempercepat penurunan battery health, sehingga baterai rusak dan perlu diganti. Salah satu tindakan itu adalah kesalahan dalam hal pengisian data atau cas.

Ada cukup banyak saran yang mungkin umum terdengar di telinga pengguna terkait cara cas HP yang benar untuk menjaga kesehatan baterai. Contohnya adalah saran cas HP sampai 80 persen saja alias tak boleh sampai penuh 100 persen.

Saran cas HP sampai 80 persen itu cukup populer di kalangan pengguna. Sebagian dari Anda mungkin juga sering mendengarnya. Tak sedikit orang yang mengatakan tindakan cas HP sampai 80 persen saja bisa menjaga battery health.

Akan tetapi, sebenarnya kenapa cas HP sampai 80 persen saja? Mengingat maraknya saran seperti itu untuk menjaga kesehatan baterai, berikut adalah penjelasan mengenai alasan cas HP tak boleh lebih dari 80 persen.

Cas HP sampai 80 persen saja

Saran soal tindakan cas HP tak boleh lebih dari 80 persen pada dasarnya berkaitan dengan proses pengisian daya baterai dari kondisi kosong hingga penuh dan besar tegangan listrik yang terdapat pada pengisian daya itu.

Secara umum, pengisian daya terdiri dari dua proses, yaitu pengisan daya dari 0-80 persen dan berlanjut ke 80-100 persen. Dikutip dari Android Authority, pada pengisian daya 80-100 persen, terdapat tegangan listrik yang tinggi.

Tegangan listrik pada baterai akan secara bertahap meningkat hingga daya penuh 100 persen. Tegangan listrik yang tinggi dapat membebani baterai. Tegangan yang rendah bisa mengurangi beban baterai dan dapat sedikit memperpanjang masa pakai baterai.

Tegangan listrik yang bagus untuk sedikit memperpanjang usia pakai baterai berada di rentang 30-80 persen. Jadi, pengguna disarankan untuk mengisi daya saat 30 persen dan mencabutnya jika sudah mencapai 80 persen.

Selain itu, ada pula yang menyarankan pengisian daya baterai sebaiknya dilakukan antara 20-80 persen. Meski batas bawah mulai pengisian berbeda, tetapi batas atas yang baik untuk mengakhiri cas banyak yang menyepakati di 80 persen.

Dari penjelasan di atas, dengan adanya batas pengecasan hingga 80 persen saja untuk sedikit menjaga kesehatan baterai, lalu apakah boleh cas HP sampai 100 persen? Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.

Baca juga: 5 Kesalahan Saat Mengecas HP, Bikin Kualitas Baterai Berkurang

Cas HP sampai 100 persen

Kendati banyak pihak yang menyarankan cas HP sampai 80 persen saja, tetapi beberapa produsen HP sendiri tidak memberikan larangan pada pengguna untuk mengisi daya lebih dari yang banyak pihak sarankan atau hingga penuh 100 persen.

Jika ditilik lebih lanjut pada laman resmi produsen HP seperti Apple, Samsung, dan Google (Pixel), mereka kompak sama-sama tidak menyebutkan pengisian daya sebaiknya dilakukan hingga berapa persen. Artinya, pengguna diperbolehkan untuk cas HP sampai 100 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com