Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Pintar, di Situlah Masa Depan Iklan Digital...

Kompas.com - 20/10/2015, 10:35 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com - Dulu, melihat iklan berarti lewat televisi, koran, majalah, dan radio. Kini, internet dan ponsel pintar mulai menggantikan media-media itu.

Gaya hidup masyarakat telah berubah. Membaca berita, mencari hiburan, sampai membeli kebutuhan sehari-hari menggunakan ponsel semakin lumrah karena memang terasa praktis.

Merujuk hasil penelitian Google pada kuartal IV-2013 hingga 2014, perangkat mobile semakin menjadi pilihan menghabiskan waktu di dunia digital. Pencarian di dunia maya 60 persen lebih besar dilakukan dengan smartphone dibandingkan pada komputer.

"Hari ini kenyataannya hampir semua orang Indonesia punya dan menghabiskan waktu bersama ponselnya. Wajar jika terjadi perubahan signifikan bagi industri periklanan untuk menyesuaikan pembuatan iklan dengan media ponsel,” kata CEO Mindshare Indonesia & SEA Himanshu Shekhar, Kamis (15/10/2015).

Himanshu melanjutkan, Indonesia memiliki pasar yang besar. Bagaimana menggapai pengguna ponsel agar tertarik dan bekerja lebih kreatif merupakan tantangan selanjutnya.

Terlebih lagi, berdasarkan data Redwing, iklan digital akan tumbuh 8,8 persen atau senilai Rp 18 triliun hingga 2017. Proyeksi peningkatan iklan digital tersebut sejalan dengan majunya konektivitas internet 4G.

Ya, beragam provider di Indonesia mulai menawarkan fasilitas 4G untuk ponsel. Produsen smartphone juga berlomba-lomba mengeluarkan produk pendukung akses internet cepat ini.

Kehadiran jaringan 4G diyakini membuat informasi lebih mudah didapat masyarakat. Bukan tidak mungkin mereka akan semakin menggantungkan diri pada kenyamanan ponsel di masa depan.

Kenali konsumen

Kedekatan informasi karena meningkatnya penggunaan ponsel juga turut mengubah perilaku masyarakat. Penerapan iklan di dunia maya tak lagi bisa menggunakan pola lama.

Internet membuat masyarakat mampu memilih dan mencari informasi sesuai kebutuhan. Ketika suatu produk hanya memberi penawaran, mereka dapat mencari ulasan barang dan seketika pergi jika tidak menarik.

"Hari ini iklan bukan tentang apa yang ditawarkan melainkan bagaimana bisa mengarahkan konsumer memiliki kehidupan yang lebih baik," kata Head of Media Function Unilever Indonesia & SEAA Adeline Ausy Setiawan, dalam kesempatan yang sama.

Penyajian iklan kontemporer tak lagi tentang kemauan produsen tetapi keinginan konsumer. Ada pengertian mengenai siapa konsumen dan perilaku mereka agar iklan lebih efektif.

Kebutuhan masyarakat menjadi sorotan dari produk yang ditawarkan. Salah satu contohnya ialah aplikasi Lifebouy Real Time Flood Alert.

Aplikasi smartphone ini membantu masyarakat menyikapi banjir yang memang isu besar di Tanah Air. Pesan soal produk disisipkan lewat kebutuhan keluarga untuk menjaga kebersihan dan terlindung dari kuman.

"Kita tidak bisa menetapkan satu cara yang cocok untuk semua kalangan karena kesukaan seseorang dan orang lainnya pun berbeda. Kuncinya, kenali konsumen untuk menyampaikan informasi produk secara efisien dan tepat sasaran," kata Ausy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com