Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video, Tantangan Besar di Jaringan

Kompas.com - 20/04/2010, 19:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Research in Motion belum begitu yakin bila video akan menjadi aplikasi pembunuh (killer application) di smartphone dalam waktu dekat. Namun, produsen BlackBerry asal Kanada itu menyatakan komitmennya untuk terus mengembangkan teknologi pengiriman video yang semakin efisien melalui jaringan data.

"Saya masih belum tahu dan saya tidak berpikir ada yang tahu jika video adalah killer application di smartphone," kata Co-CEO RIM Mike Lazaridis dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Toronto Dominion Bank, pekan lalu.

Ia mengatakan, video membutuhkan dukungan besar yang menjadi tantangan besar bagi jaringan. Popularitas smartphone kaya fitur seperti BlackBerry, iPhone, dan Motorola Droid, misalnya, diikuti tuntutan bandwidth 30 kali lebih banyak daripada yang digunakan pengguna ponsel biasa untuk menjalankan aplikasi semacam itu.

Lonjakan lalu lintas yang dipicu oleh video dan aplikasi lain telah menyebabkan banyak panggilan terputus dan layanan tersendat-sendat. Ketika video dalam penggunaan smartphone kian populer, itu lebih mengarah pada kepadatan trafik, dan memaksa operator menghabiskan miliaran uang untuk meng-upgrade jaringan dan membeli spektrum yang lebih nirkabel.

Ia mengatakan, orang mungkin berpikir bahwa 3G saat ini menjawab kebutuhan kapasitas untuk mengatasi naiknya trafik di jaringan data. Namun, kata Lazaridis, "Bayangkan jika video streaming atau download mulai tampak pada layar seperti televisi HD dalam hal resolusi."

Saat ini RIM mungkin berhasil mengefisienkan pengiriman data melalui layanan BlackBerry dengan mengatur melalui server RIM yang terpusat. Hal tersebut merupakan kekuatan perusahaan itu sejak awal ketika mereka mencari layanan e-mail yang cepat dan lebih aman. RIM juga mengirim web browsing, Facebook, Twitter, dan data dari berbagai macam aplikasi BlackBerry melalui server sendiri yang membuat browsing dan penggunaan aplikasi pada BlackBerry membutuhkan bandwidth tiga hingga delapan kali lebih efisien dibanding perangkat lain saingan RIM. Namun, itu saja belum cukup.

"Meskipun operator telah berkomitmen menghabiskan miliaran dollar AS untuk teknologi jaringan baru dan jaringan spektrum baru, orang bisa memiliki tiga BlackBerry yang menggunakan kapasitas jaringan yang sama seperti menggunakan satu smartphone merk lain," ujar Lazaridis.

Meski penuh tantangan, Lazaridis mengatakan, RIM akan berinvestasi lebih dalam mengembangkan teknologi pengiriman data yang lebih efisien, termasuk untuk video. Dia merujuk ke tahun 2006 ketika RIM mengakuisisi Slipstream, yang menspesialisasikan diri dalam percepatan lalu lintas data, kompresi, dan pengoptimalan teknologi jaringan.

"Mereka punya teknologi luar biasa untuk mengompresi segala konten web, dokumen, dan video. Jadi, Anda tidak pernah tahu, penelitian yang kami lakukan sangat penting, selalu menghasilkan, dan kami berharap bisa terus memberikan efisiensi nyata bagi operator tersebut," tandas Lazaridis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com