Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komputer dan Laptop Buatan Apple Kembali "Hijau"

Kompas.com - 16/07/2012, 09:41 WIB

KOMPAS.com — Perusahaan komputer Apple mengumumkan bahwa mereka kembali menerapkan electronic product environmental assessment tool atau EPEAT, yakni sistem sertifikasi elektronik ramah lingkungan yang disokong oleh Pemerintah Amerika Serikat.

"Kami baru saja mendengar dari banyak pelanggan setia Apple yang kecewa mendapati kami mencabut produk kami dari sistem rating EPEAT," ujar Wakil Presiden Senior Perangkat Keras Apple Bob Mansfield, dalam surat elektronik yang dilansir di situs web perusahaan tersebut.

Ia juga mengakui hal itu merupakan sebuah kesalahan. "Mulai hari ini, semua produk Apple yang memenuhi syarat kembali menggunakan EPEAT," ujarnya.

Namun, ia mengatakan, penting untuk diketahui bahwa komitmen Apple melindungi lingkungan tidak pernah berubah. "Dan, kini sama kuatnya seperti yang sebelumnya," catatnya.

Disebutkannya, hubungan Apple dengan EPEAT menjadi lebih kuat karena pengalaman ini.

Mansfield menambahkan, Apple menantikan kerja sama dengan EPEAT untuk membantu sistem mereka berevolusi.

Chief Executive Officer (CEO) EPEAT Robert Frisbee menuturkan bahwa perusahaannya akan menantikan pemikiran-pemikiran kreatif dan hebat dari Apple dalam pengembangan standar yang sedang berlangsung.

Seperti diberitakan, Jumat (13/7/2012), EPEAT mengatakan kepada Chief Information Officer (CIO) situs berita teknologi Journal, Apple telah menarik 39 komputer desktop, monitor, dan laptop dari sistem, dan tidak memberikan alasan atas penarikan dirinya itu.

EPEAT memfokuskan pada daur ulang perangkat keras daripada standar lingkungan, seperti emisi karbon.

Perusahaan tersebut mengatakan pula, Apple tidak menyerahkan tipe Macbook Pro edisi terakhir dengan layar bersensor retina mata beresolusi tinggi, yang diperkenalkan pada Juni 2012, untuk sertifikasi.

Selanjutnya, menurut iFixit.com, laman yang menerbitkan panduan perbaikan online gratis untuk produk-produk elektronik, sempat menginformasikan bahwa rancangan desain terkini Apple bertentangan dengan persyaratan EPEAT, yakni "kemampuan dibongkar", sebuah pertimbangan penting untuk proses daur ulang.

Dalam sebuah ulasan tentang MacBook Pro baru, iFixit mencatat bahwa laptop teranyar Apple tersebut hampir tidak mungkin untuk dibongkar sepenuhnya karena baterai sudah melekat pada tempatnya dan layar di belakangnya.

Pejabat Kota San Fransisco mengatakan, mereka sedang berencana untuk memblokir pembelian komputer Apple oleh semua badan di kota tersebut. Dengan catatan, mereka berharap Apple akan mempertimbangkan ulang partisipasinya dalam sistem tersebut.

Administrator di Universitas Kalifornia, Berkeley, dan Universitas Cornell juga mengatakan, mereka meninjau kembali pembelian mereka dari Apple.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat setelah pengumuman Apple, Direktur Departemen Lingkungan San Fransisco Melanie Nutter mengatakan bahwa pihaknya senang Apple dapat bergabung kembali dengan EPEAT.

"Standar independen, eco-label, dan pendaftaran seperti EPEAT merupakan alat penting untuk memverifikasi integritas lingkungan dari produk bagi konsumen," catat Nutter.

Sistem EPEAT tersebut ditemukan pada 2006 melalui pendanaan oleh Badan Lingkungan Hidup AS dan produsen, termasuk Apple, untuk sertifikasi produk yang dapat didaur ulang dan dirancang untuk memaksimalkan efisiensi energi dan meminimalkan kerusakan lingkungan.

Presiden AS George W Bush pada 2007 mengeluarkan perintah eksekutif untuk meminta 95 persen dari komputer-komputer di badan pemerintahan federal untuk memiliki serifikasi dari EPEAT.

Sekitar 70 persen universitas di AS mensyaratkan komputer-komputer yang menggunakan EPEAT saja, demikian informasi dari EPEAT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com