Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mengejutkan Borosnya Penggunaan Air untuk Berinternet

Kompas.com - 04/10/2016, 20:38 WIB

KOMPAS.com - Para peneliti di Imperial College London mendapat perhatian ketika tahun lalu mereka menyatakan bahwa untuk mengunduh satu gigabyte (GB) data dari internet, dibutuhkan air hingga 200 liter.

Fakta ini tergolong mengejutkan. Sebab, pada tahun 2015 saja, pengguna smartphone di Eropa Barat pada umumnya menggunakan 1,9 GB data per bulan per orang. Sementara di AS, menurut data Ericsson, angkanya bisa mencapai 3,7 GB per bulan per orang. Bayangkan jumlah air yang dihabiskan.

Untuk diketahui, setiap kali Anda membuka media sosial, mengirim e-mail, atau melakukan streaming video, Anda akan menerima atau bertukar data dengan pusat data (data center) di suatu tempat di dunia, sebuah pusat server yang sangat besar yang dipenuhi komputer yang haus listrik, penghasil panas.

Seperti inilah data berjalan, Anda dapat log n ke akun e-mail Anda atau lewat smartphone atau komputer, di manapun Anda berada, karena e-mail Anda tidak tersimpan di hard drive, melainkan di data center.

Lantas, apa kaitannya dengan air?

Para peneliti memperkirakan, air kemungkinan dipakai pada proses penting untuk menjaga agar pusat data tetap sejuk, atau lebih jauh lagi, produksi listrik dalam jumlah besar diperlukan agar server tersebut tetap dapat beroperasi.

Mencemaskan konsumsi air

Salah satu peneliti Imperial College, Bora Ristic, mengeluarkan peringatan. Ristic mengatakan bahwa penelitian tentang jumlah air yang dibutuhkan untuk mendinginkan server itu dapat turun menjadi satu liter per gigabyte. Tetapi yang perlu digarisbawahi, peneliti belum menelusuri dari mana sumber air yang dipakai untuk mendinginkan data center tersebut.

"Penelitian awal sangatlah berguna untuk mengetahui skala masalah," kata ahli teknologi Bill Thompson kepada BBC.

"Sangat sulit mengubah tingkah laku konsumen, yang Anda inginkan adalah perubahan tingkah laku pihak yang menjalankan data center," katanya.

ReadWrite Data center Facebook
"Sulit dibayangkan jika saya jadi takut streaming video hanya karena saya mencemaskan konsumsi air. Bisa-bisa saya memilih layanan hosting video yang mengklaim dirinya sadar lingkungan," lanjutnya.

Kaveh Madani dari Centre for Environmental Policy, Imperial College mengatakan, sebenarnya keadaannya kian membaik sejak penelitian tersebut dilakukan.

"Facebook, Apple, Microsoft dan Google telah melakukan perbaikan berarti terkait dengan air sebagai sumber pendingin data center-nya," katanya.

"Mereka berinvestasi dalam hal ini, karena mereka menghargai masalah ketersediaan air. Mereka juga lebih memahami risiko reputasi dibandingkan sebelumnya. Jika mereka tidak memperhatikan pengaruh lingkungan, merusak nama baik mereka."

Meskipun demikian, permintaan dari data center terus meningkat, hal yang sama juga terjadi terkait masalah lingkungan.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

Gadget
Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Software
Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar 'Upgrade'

Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar "Upgrade"

Gadget
Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Internet
SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 'Preset' Game

SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 "Preset" Game

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com