Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Teknologi Dukung Gerakan Pengetahuan Bebas

Kompas.com - 08/02/2014, 08:40 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Recode
KOMPAS.com - Perusahaan teknologi terus menunjukan dukungan terhadap gerakan "ilmu pengetahuan bebas" atau biasa disebut "open science" yang telah mendorong perdebatan tentang publikasi karya ilmiah dan proses ilmiah itu sendiri.

Ensiklopedia online Wikipedia, sejak 2001 telah mengambil langkah untuk membuat ilmu pengetahuan bisa diakses siapa saja. Google, juga melakukan hal itu, dengan mempublikasi penelitian yang diterbitkan dalam forum online tersendiri, dan membayar biaya akses terbuka untuk memastikan bahwa jurnal ilmiah tertentu dapat diakses oleh semua orang.

"Ketika datang ke penelitian ilmiah, kita telah secara konsisten mengatakan bahwa akses terbuka untuk publikasi mempercepat penelitian, mempercepat inovasi, dan turut memajukan ekonomi global," tulis Google di blog resmi perusahaan, bulan Mei 2013.

Perusahaan teknologi Microsoft, baru-baru ini berkomitmen mendukung gerakan ilmu pengetahuan bebas. Divisi penelitian Microsoft Research mengumumkan akan mengadopsi kebijakan baru untuk mengajak peneliti atau penerbit mempublikasi jurnal ilmiah ke situs online yang diakses secara bebas.

Direktur Senior Microsoft Research, Jim Pinkelman percaya, langkah ini akan mempercepat laju penelitian. "Kami pikir akses lebih terbuka terhadap temuan penelitian adalah cara yang tepat di masa depan. Lembaga menyadari hal itu, penulis menyadari, dan kami menyadari hal itu," tutur Pinkelman, seperti dikutip dari Recode.net.

Yang pasti, Microsoft memang tidak akan memberikan kode pemrograman perangkat lunaknya. Akan tetapi, setidaknya mereka melonggarkan kendali terhadap divisi penelitian agar mau merilis hasil penelitian.

Beberapa tahun terakhir, beberapa lembaga mulai membangun sistem yang lebih terbuka atas jurnal ilmiah, mengutamakan kolaborasi, yang memungkinkan siapa saja mengakses penelitian atau jurnal tanpa biaya dan tanpa kerumitan. Langkah ini sangat membantu peneliti yang sering menemui kendala atas jurnal ilmiah komersial.

Konsep dasar di balik ilmu pengetahuan terbuka ini adalah membuat pengetahuan harus disebarkan seluas mungkin, mengundah partisipasi pihak luar. Harapannya, akan muncul inovasi dari berbagai pihak.

"Pengetahuan ilmiah baik untuk global. Sangat penting agar setiap orang memiliki akses," kata Richard Price, CEO Acedemia.edu, sebuah situs web untuk berbagi jurnal ilmiah.

Situs web semacam Academia.edu dan ResearchGate.net, telah menjadi jejaring sosial bagi para peneliti yang ingin berbagi, membaca, dan mengomentari jurnal ilmiah.

Bukan hanya perusahaan teknologi, perusahaan farmasi sekelas Johnson & Johnson pun, berencana merilis data ilmiah hasil uji klinisnya, melalui kesepakatan dengan Universitas Yale dalam program Open Data Access Project.

Universitas Yale merupakan salah satu universitas di AS yang memiliki kebijakan open science, yang menyediakan banyak jurnal ilmiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

Gadget
Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Software
Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar 'Upgrade'

Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar "Upgrade"

Gadget
Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com