Menurut sumber dalam yang tidak mau disebut namanya kepada The Wall Street Journal dan dikutip KompasTekno, Sabtu (14/2/2015), proyek mobil pintar Apple tersebut dikembangkan untuk bersaing dengan proyek mobil otomatis lainnya, seperti yang dilakukan Google.
Proyek Apple tersebut lebih condong ke pengembangan software yang akan digunakan. "Seperti software untuk game, semua tentang berkendara otomatis," ujar sumber dalam Apple tersebut.
Dengan kata lain, Apple lebih ingin memiliki sistem operasi dan antarmuka yang dimiliki oleh mobil otomatis tersebut. Apple disebut lebih memosisikan dirinya untuk mengontrol platform yang akan diusung mobil-mobil otonomos yang akan beredar pada masa mendatang.
Pendekatan lain
Pesaing Apple, Google, memiliki pendekatan lain dalam hal mobil pintar. Google membawa platform Android-nya ke dalam kabin-kabin mobil pada masa depan.
Android di mobil yang informasinya diperoleh dari sejumlah sumber ini disebut merupakan pengembangan lebih lanjut dari software Android Auto yang tersedia dalam versi terkini dari OS Android.
Dengan Android Auto, pengguna bisa melakukan hal-hal, seperti streaming musik dan membuka peta atau aplikasi. Namun, smartphone masih harus dihubungkan dengan mobil, seperti juga pesaing Android Auto, CarPlay dari Apple.
Dengan mengintegrasikan Android langsung ke dalam sistem mobil, pengendara bisa mengakses aneka layanan Google tanpa perlu bergantung pada smartphone yang bisa saja kehabisan baterai.
Google pun bisa menjadikan Android sebagai standar untuk sistem navigasi dan hiburan kendaraan, sekaligus memperkuat posisinya di ranah otomotif dalam persaingan melawan Apple.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.