Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Vision Pro Kurang Diminati, Pengiriman Dikurangi

Kompas.com - 29/04/2024, 07:02 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apple dilaporkan memangkas jumlah distribusi atau pengiriman headset AR (augmented reality) Apple Vision Pro menjadi setengah dari rencana awal. Hal ini diungkap oleh Ming-Chi Kuo, analis kenamaan yang kerap memprediksi produk Apple dengan tepat.

Pemangkasan jumlah pengiriman perangkat secara drastis ini diyakini gara-gara minat konsumen terhadap Apple Vision Pro yang turun tajam. Padahal saat awal kehadirannya di pasar, Apple Vision Pro menjadi topik viral yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Menurut Kuo, Apple memangkas jumlah pengiriman Apple Vision Pro ke angka 400.000 hingga 450.000 unit saja untuk tahun 2024. Jumlah ini turun drastis dari rencana awal yang disebut sekitar 700.000 hingga 800.000 unit.

Kuo melihat, Apple sudah mengurangi produksi bahkan sebelum headset tersebut diluncurkan di pasar di luar AS. Ini menandakan bahwa permintaan kacamata "futuristik" ini di AS telah “turun tajam melebihi ekspektasi”.

Sebagai tanggapan atas penurunan minat yang tajam itu, menurut Kuo, Apple akan menjadi lebih hati-hati terhadap permintaan di pasar non-AS. Apple akan menjual Vision Pro di 9 negara lain mulai akhir tahun ini, termasuk Singapura, Tiongkok, Jepang, Inggris, dan banyak lagi.

Baca juga: Dokter Bedah di Brasil Pakai Apple Vision Pro untuk Bantu Operasi

Kuo menilai, penurunan tajam pada Apple Vision Pro ini membuat Apple meninjau dan menyesuaikan peta jalan headset AR-nya ini.

Akibatnya, kata Kuo, kecil kemungkinan kita akan melihat headset Vision Pro generasi kedua tahun depan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Hardware Zone, Senin (29/4/2024).

Sebelumnya, Kuo sudah meramalkan bahwa permintaan terhadap Vision Pro dapat berkurang dengan cepat karena headset AR ini cenderung untuk pasar yang spesifik (niche market). Headset ini dibanderol dengan harga 3.500 dollar AS atau sekitar Rp 56,7 juta (kurs Rp 16.223).

Dengan banderol harga tersebut, Apple Vision Pro menjadi salah satu produk mahal yang diproduksi Apple. Ini juga membuat Apple Vision Pro berada di luar jangkauan kebanyakan konsumen.

Di samping itu, laporan menyebutkan Vision Pro akan lebih sulit diproduksi dibandingkan perangkat Apple lainnya. Sebab, komputer spasial yang ada di Vision Pro, merupakan perangkat generasi pertama yang berisi perangkat keras canggih.

Headset Apple Vision Pro.Apple Headset Apple Vision Pro.
Sedikit kilas balik, Apple Vision Pro pertama kali diperkenalkan dalam ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) 2023 pada awal Juni 2023 lalu. Selang sekitar 6 bulan, Apple baru mengumumkan harga dan ketersediaan Vision Pro di Amerika Serikat pada awal tahun 2024 ini.

Untuk membeli Vision Pro, konsumen harus menyiapkan dana 3.499 dollar AS atau sekitar Rp 56,7 juta (kurs Rp 16.223).

Ketika itu, Apple Vision Pro menjadi topik hangat di jagat maya. Rekaman orang-orang yang menggunakan atau mereview Apple Vision Pro di publik (kereta/pesawat/jalanan/dsb) menjadi video viral di media sosial.

Baca juga: Video Call di Apple Vision Pro Bisa Pakai Avatar, Seperti Mengobrol Berhadapan Langsung

Menurut MacRumors, antusiasme warga AS memesan Vision Pro terlihat di hari pembukaan keran pre-order, di mana PO dengan opsi pengiriman ke rumah terjual habis dalam beberapa jam. Setelah itu, Apple membuka PO dengan opsi pengambilan di toko.

Sejak 19-28 Januari atau 10 hari masa pre-order, Apple Vision Pro dilaporkan sudah terjual sebanyak 200.000 unit.

Namun, Ming-Chi Kuo mulai melihat penurunan minat pada Apple Vision Pro semenjak akhir pekan pertama periode pre-order. Ketika itu, Apple hanya menjual sekitar 160.000 hingga 180.000 unit saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com