Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Qualcomm Andalkan AI untuk Saingi Google dan Apple

Apple dengan Bionic miliknya dan Google memulai debut chip Tensor di lini Pixel 6 yang dirilis tahun ini.

Hal ini membuat Qualcomm harus memutar otak. Pasalnya, sebagai pembuat chip terkemuka di industri smartphone, Qualcomm bakal menghadapi persaingan berat dengan dua raksasa tersebut.

Oleh karena itu, Qualcomm akan sangat bergantung pada Artificial Intelligence (AI) untuk membuat perbedaan dengan kompetitornya.

Qualcomm pun memperkenalkan chip Snapdragon 8 Gen 1 yang memiliki mesin komputasi Qualcomm AI generasi ketujuh, yang diklaim memiliki performa empat kali lebih cepat dibanding pendahulunya.

Qualcomm mengklaim, mesin Qualcomm AI generasi ketujuh ini memiliki kemampuan akseletor tensor dua kali lebih cepat dan memori dua kali lebih besar dari pendahulunya.

Lantas, apa bagaimana kemampuan mesin AI generasi ketujuh dari Qualcomm ini?

Menurut Vinesh Sukumar, Head of AI/ML Product Management at Qualcomm, mesin AI generasi ketujuh ini dapat menangani beban kerja yang lebih banyak.

Dalam sebuah video demonstrasi, Qualcomm memperlihatkan ponsel purwarupa yang berbasis Snapdragon 8 Gen 1 dapat mendeteksi wajah dan membuat efek bokeh secara bersamaan.

Sukumar mengklaim, kemampuan kecerdasan buatan ini memungkinkan perangkat lunak untuk mendeteksi lebih dari 20 titik wajah.

Selain itu sistem AI baru ini pun telah didukung oleh Qualcomm Sensing Hub Generasi ke-3. Ini berguna untuk sejumlah fitur seperti screen awake, deteksi pergerakan, hingga deteksi audio.

Sensing hub generasi terbaru ini memungkinkan perangkat dapat mendeteksi wajah dan objek dengan menggunakan daya yang lebih rendah.

Kemitraan

Untuk lebih mengedepankan kemampuan AI miliknya, Qualcomm juga menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan.

Salah satunya adalah kemitraan dengan Leica. Qualcomm menjalin kemitraan tersebut guna mengembangkan kemampuan AI untuk pengolahan gambar.

Qualcomm juga bermitra dengan organisasi kesehatan Asante untuk mengembangkan aplikasi yang dapat mendeteksi tingkat stres, kondisi asma, dan bahkan COVID-19 hanya dengan merekam suara selama 30 detik.

Dalam mengembangkan kemampuan AI miliknya, Qualcomm juga menjalin kemitraan dengan Hugging Face, startup yang membuat machine learning berbasis bahasa untuk asisten cerdas.

Dirangkum KompasTekno dari The Next Web, Rabu (1/12/2021), President and Head of AI Software, Jeff Gehlhaar, mengatakan bahwa kemitraan ini akan menghadirkan portofolio yang lebih luas untuk pemanfaatan mesin AI dari Qualcomm

https://tekno.kompas.com/read/2021/12/01/18070087/qualcomm-andalkan-ai-untuk-saingi-google-dan-apple

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke