Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos OpenAI Sebut AI "Overrated", Kenapa?

Namun, di tengah gegap-gempita adopsi AI oleh perusahaan, bos OpenAI, perusahaan pembuat chabot AI populer ChatGPT, justru menyebut AI kini "overhyped" dalam dunia bisnis. Istilah overhyped bersinonim dengan overrated, di mana sesuatu hal yang dipandang secara berlebihan.

Lantas, apa alasan bos OpenAI itu menilai AI overrated dalam dunia bisnis?

Chief Operating Officer OpenAI, Brad Lightcap mengatakan bahwa ada satu hal soal AI yang dinilai overrated, yaitu AI bisa memberikan perubahan bisnis yang nyata dan penting dalam satu langkah.

Penilaian itu berangkat dari pengalaman Lightcap ketika didekati oleh banyak perusahaan selama bekerja sebagai COO OpenAI. Hal ini diungkapkannya lewat sebuah wawancara bersama CNBC baru-baru ini.

Perusahaan mengatakan "Kami ingin mencetak pertumbuhan pendapatan kembali menjadi 15 persen dari tahun ke tahun" atau "Kami ingin memotong biaya sekian juta dollar AS dari garis biaya ini".

Menurut Lightcap, adopsi artificial intelligence di dalam perusahaan tidak bisa serta-merta memecahkan masalah tersebut. Sebab, teknologi kecerdasan buatan masih dalam tahap awal.

Ia menambahkan bahwa teknologi kecerdasan buatan masih dalam tahap percobaan, dan belum menjadi bagian dari alat dan aplikasi penting. Namun, Lightcap juga AI akan terus berkembang dan lebih canggih.

Belakangan, konsumen dan perusahaan semakin melihat potensi AI generatif. Salah satunya karena AI dapat mempermudah pekerjaan tertentu.

Kekhawatiran akan kebocoran data yang tidak disengaja mendorong pengembang seperti OpenAI, Microsoft, dan Amazon untuk meluncurkan versi model AI generatif yang berfokus pada enterprise/perusahaan.

Namun, adopsi AI di perusahaan ini masih menemui beberapa tantangan. Beberapa karyawan di perusahaan yang sudah mulai menggunakan artificial intelligence mengeluh bahwa model AI versi awal tidak membuat hidup lebih mudah.

Misalnya, keluhan perusahaan Morgan Stanley. Karyawan di perusahaan bank investasi dan Jasa keuangan multinasional asal Amerika Serikat itu mengeluh bahwa chatbot yang dibangun bank dengan OpenAI tidak digunakan oleh target audiens, yaitu manajer keuangan. Sebab, orang cenderung lebih suka menelepon seseorang untuk meminta informasi.

Dalam dunia jurnalisme, penerbit mencoba mengadopsi AI untuk menghasilkan lebih banyak konten berita atau cerita dengan biaya lebih sedikit, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Rabu (6/12/2023).

Namun, dalam praktiknya, masih ada beberapa tantangan, seperti artikel yang tidak sensitif, tidak masuk akal, atau tidak akurat. Kini, beberapa perusahaan telah mengurangi rencana mereka untuk menggunakan AI yang lebih luas pada proses produksi konten.

https://tekno.kompas.com/read/2023/12/06/11000047/bos-openai-sebut-ai-overrated-kenapa-

Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke