Apple Izinkan Aplikasi Streaming Game Beredar di App Store

Artinya, aplikasi streaming game seperti Xbox Cloud Gaming dan Nvidia GeForce Now bisa diluncurkan sebagai aplikasi iPhone serta iPad yang berdiri sendiri (standalone).

"Developer kini dapat mengajukan satu aplikasi, dengan kemampuan untuk melakukan streaming semua game yang ditawarkan di katalog mereka," tulis pengumuman Apple dalam blog resminya.

Ini berbeda dari aturan sebelumnya di mana aplikasi streaming hanya bisa diakses di platform iOS lewat peramban (browser) Google Chrome atau Safari.

Saat itu, masing-masing game dalam katalog streaming juga mesti diajukan dan ditinjau sebagai aplikasi standalone.

Jadi, kebijakan terbaru ini bisa dibilang mempermudah developer karena mereka hanya perlu mengajukan satu aplikasi, yaitu cukup aplikasi streaming-nya saja.

Selain itu, pengguna juga menjadi dipermudah karena mereka dapat mengunduh aplikasi streaming langsung dari App Store, tanpa harus mengakses browser lainnya.

Menurut Apple, kebijakan ini merupakan respons dari saran yang diberikan komunitas pengembang Apple. Kebijakan tersebut juga disebut konsisten dengan misi App Store untuk menyediakan tempat aplikasi tepercaya bagi developer dan pengguna.

Adapun kebijakan tersebut berlaku di seluruh dunia. Kendati demikian, pantauan KompasTekno, Senin (29/1/2024), aplikasi Xbox Cloud Gaming dan Nvidia GeForce Now sendiri belum tersedia di App Store Indonesia.

Bagi yang belum familier, streaming memungkinkan pengguna untuk menikmati berbagai game di perangkat mobile dengan mengalirkan (stream) konten via internet.

Xbox Cloud Gaming menawarkan akses untuk deretan game konsol Xbox misalnya game "Pokemon bersenjata" Palworld dan game zombi Resident Evil 2. Di sisi lain, GeForce Now menghadirkan ribuan game PC seperti Far Cry 6, Cyberpunk 2077, dan Baldur's Gate III.

Wajib ikuti pedoman

Kembali membahas kebijakan terbaru Apple, setiap game yang tersedia di aplikasi streaming di App Store, diwajibkan untuk mematuhi semua pedoman tinjauan toko aplikasi itu, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Senin (29/1/2024).

Contoh isi pedoman itu, game diminta untuk tidak menghadirkan konten yang menyinggung orang lain, konten tidak senonoh, topik konflik kekerasan, serangan teroris, dan masih banyak lagi.

Aplikasi streaming tersebut juga harus mempertahankan peringkat usia, dari konten dengan peringkat usia tertinggi yang disertakan dalam aplikasi. Jika usia tertinggi game yang dimiliki adalah 18 ke atas, aplikasi streaming harus menggunakan peringkat usia itu.

Terlepas dari itu, aplikasi streaming game di App Store kini memberikan peluang pencarian (discovery) yang lebih baik, untuk streaming game, aplikasi mini, mini-games, chatbot, dan plugin yang ditemukan di aplikasi itu.

Tak hanya itu, developer juga bisa menambahkan sistem pembelian dalam aplikasi (in app purchases/IAP) untuk deretan konten tersebut. Sebagai contoh, developer bisa menghadirkan sistem berlangganan terpisah untuk chatbot kecerdasan buatan (AI) yang tersedia di aplikasi.

Menyediakan toko aplikasi alternatif

Apple juga memperkenalkan sejumlah perubahan lainnya, sebagai bentuk responsnya terhadap Undang-Undang Pasar Digital (Digital Markets Act/DMA) Uni Eropa.

Salah satunya adalah mengizinkan pengguna iPhone di wilayah Uni Eropa menginstal aplikasi dari luar App Store alias sideload. Pengguna juga bisa menggunakan toko aplikasi alternatif yang bisa memasang aplikasi dari pihak ketiga.

Perubahan berikutnya, Apple memungkinkan pengguna iPhone untuk menjalankan versi penuh dari browser Google Chrome dan Mozilla Firefox.

Hal ini berbeda dari sebelumnya, yang mana Chrome dan Firefox dipaksa menggunakan mesin browser (engine) WebKit milik Apple, sehingga berbagai fitur dan ekstensi browser tidak bisa digunakan lagi.

Lalu, Apple turut membuka kapabilitas NFC iPhone kepada penyedia layanan dompet digital dan pembayaran digital pihak ketiga. Dengan begitu, aplikasi Apple Pay dan Apple Wallet tidak lagi menjadi satu-satunya sistem pembayaran yang menggunakan NFC iPhone.