Sebagai anggota lini ponsel Xiaomi 14 Series, fitur andalan Xiaomi 14 tentu saja adalah rangkaian kamera belakangnya yang dirancang lewat kolaborasi dengan pabrikan legendaris asal Jerman, Leica.
Rancangan itu mencakup desain lensa Summilux hingga "resep warna" ala Leica yang diterapkan lewat dua mode warna utama, yakni Leica Authentic dan Leica Vibrant, serta sejumlah filter warna dan black and white yang sama-sama bertema Leica.
KompasTekno menjajal Xiaomi 14 di Barcelona, Spanyol, selama rangkaian acara kunjungan ke pameran Mobile World Congress (MWC 2024) yang berlangsung di sana.
Keindahan kota yang antara lain dikenal lewat keindahan obyek-obyek wisatanya seperti pegunungan Montserrat dan gereja Sagrada Familia ternyata berhasil ditangkap dengan apik oleh kamera Xiaomi 14. Berikut ini hasil-hasil jepretannya.
Kamera utama bersensor besar
Xiaomi 14 memiliki kamera utama beresolusi 50 MP dengan sensor "Light Fusion 900" yang sebenarnya adalah OmniVision OVX9000. Ukuran fisiknya terbilang relatif besar untuk sensor kamera ponsel, yakni 1/1,31 inci.
Sensor tersebut dipasangkan dengan lensa Leica Summilux dengan sudut pandang wide (23 mm, ekuivalen full-frame, OIS) dan bukaan yang juga lebar, f/1,6.
Sensor kamera utama Xiaomi 14 sebenarnya sama dengan milik Xiaomi 14 Pro, hanya saja lensanya berbukaan lebih kecil dan tidak memiliki variable aperture.
Kamera telephoto sekaligus macro
Selain kamera utama, kamera telephoto Xiaomi 14 tak kalah menarik karena memiliki lensa 75 mm (zoom optis 3,2x dibanding kamera utama, OIS) dengan bukaan f/2.0 yang relatif lebih lebar dibandingkan kamera serupa di ponsel lain, termasuk sesama kelas flagship.
Resolusi sensor kamera telephoto ini juga 50 MP, tapi sensornya berebeda dari kamera utama, yakni Isocell HN1. Keunikan kamera telephoto Xiaomi 14 terletak di konstruksi floating lens group untuk lensanya yang memungkinkan jarak fokus minimal sangat dekat, hanya 10 cm.
Walhasil, kamera telephoto pun sekaligus merangkap sebagai kamera "macro" yang sanggup menampilkan magnifikasi tinggi dan menangkap banyak detil dari obyek-obyek berukuran kecil.
Kamera ultra wide memadai
Dibanding dua kamera lainnya di Xiaomi 14, kamera ultra wide terkesan kurang "nendang". Alasannya, meskipun sama-sama menggunakan sensor Isocell JN1 seperti kamera telephoto, unit ultra wide ini tidak memiliki autofokus dan jarak fokus minimalnya relatif jauh.
Lensa yang digunakan memiliki bidang pandang (FoV) selebar 115 derajat atau serupa lensa 14 mm di kamera full-frame, dengan bukaan f/2.2 sehingga terbilang standar untuk ukuran lensa ultra wide di smartphone masa kini.
Untungnya, sensor yang digunakan masih memadai untuk menangkap gambar di berbagai situasi, kecuali malam hari ketika level cahaya turun terlalu jauh sehingga perbedaan level exposure-nya dengan kamera utama cukup kentara. Night mode diperlukan dalam situasi ini.
Perlu ditambahkan bahwa ketiga kamera belakang Xiaomi 14 yang semuanya beresolusi 50 MP menghasilkan output default 12 MP karena penerapan pixel binning untuk meningkatkan kualitas gambar.
Kamera depan tanpa Leica
Berbeda dari rangkaian kamera belakang, kamera depan Xiaomi 14 tidak dikembangkan bersama Leica dan karena itu tidak bisa dibubuhi watermark "Leica" seperti gambar-gambar yang diambil dengan kamera utama, ultra wide, dan telephoto.
Namun, setidaknya gambar yang dihasilkan masih mencukupi untuk keperluan selfie. Resolusi perekaman videonya juga bisa mencapai 4K 60 fps dan dalam mode foto tersedia opsi HDR untuk membantu pemotretan di kondisi backlit atau kontras tinggi.
https://tekno.kompas.com/read/2024/03/01/11010067/keindahan-barcelona-di-mata-kamera-leica-xiaomi-14