Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpan Aktivasi Windows Anda

Kompas.com - 25/09/2008, 11:11 WIB

Sejak Windows XP, Windows harus diaktivasi supaya bisa dipakai. Kalau tidak diaktivasi, Windows cuma bisa dipakai selama 30 hari. Setelah itu, Windows dikunci dan hanya dapat digunakan kembali setelah diaktivasi.

Vendor peranti lunak lain mulai juga menerapkan teknik yang sama. Lihatlah antivirus dari Symantec atau aplikasi grafis dari Adobe. Sebelum bisa dipakai, peranti lunak harus diaktivasi dulu. Pilihan aktivasi yang umum diberikan adalah melalui Internet atau telepon.

Kenapa sih mau pakai peranti lunak harus melewati proses aktivasi? Tujuannya adalah menekan jumlah penyalahgunaan lisensi serta pembajakan. Dengan aktivasi, vendor peranti lunak dapat memastikan bahwa produk yang di-install pengguna bukan produk bajakan, tapi betul-betul pengguna yang sudah membeli lisensi dan lisensi itu digunakan dengan benar.

Anggaplah ada seorang pengguna komputer yang punya lisensi Windows untuk satu komputer. Pengguna tersebut menginstal di komputernya dan melakukan aktivasi. Ia punya komputer lain yang ia instali Windows yang sama. Windows di komputer kedua itu tidak bisa diaktivasi.

Aktivasi bisa dijadikan solusi menekan jumlah pembajakan produk bagi para pembuat peranti lunak. Tapi, cara ini bisa jadi sedikit masalah bagi pemilik lisensi resmi. Mengapa? Karena, jika pemilik komputer tidak memiliki koneksi internet, ia harus lebih repot melakukan aktivasi via telepon. Bayangkan, proses itu harus ia ulang ketika ia meng-install ulang Windows di komputernya.

Untuk masalah itu PCplus punya solusinya! Sebelum Anda melakukan install ulang Windows, ikuti dulu langkah-langkah ini.
1. Jalankan Windows Explorer.
2. Buatlah sebuah folder baru. Misalnya, folder bernama “backup” yang lokasinya ada di drive D.
3. Masuklah ke folder C:-WINDOWS-system32-. Jika Anda meng-install Windows di drive lain, Anda dapat menyesuaikan folder itu dengan drive yang Anda gunakan.
4. Pada bagian kanan jendela akan muncul sebuah informasi yang menyatakan bahwa file yang ada pada folder tersebut pada kondisi tersembunyi. Klik [Show the contents of this folder] untuk menampilkan isi dari folder system32.
5. Setelah folder system32 terbuka, carilah file bernama wpa.dbl.
6. Salin file wpa.dbl tersebut ke folder yang sebelumnya telah Anda buat (D:-backup).

Anda sudah boleh meng-install ulang Windows Anda. Setelah Windows sudah ter-install, lanjutkan pekerjaan dengan langkah-langkah ini.
1. Restart komputer dan tekan tombol [F8] pada keyboard sesaat sebelum komputer masuk ke sistem operasi Windows.
2. Pilih [Safe Mode].
3. Setelah masuk ke Windows, jalankan kembali Windows Explorer.
4. Masuklah ke folder D:-backup, tempat file backup wpa.dbl disimpan. Salin kembali file tersebut ke folder C:-WINDOWS-system32-.
5. Ketika file wpa.dbl Anda paste, akan muncul informasi bahwa file tersebut telah tersedia pada folder system32. Klik [Yes] saja.
6. Langkah terakhir, restart Windows. Windows tidak lagi meminta diaktivasi.

Ah, ada yang harus diperhatikan. Pastikan perangkat keras yang Anda gunakan tidak ada yang berubah sebelum dan sesudah Anda meng-install ulang Windows. Jika Anda menambah atau mengurangi perangkat keras komputer, trik ini tidak bisa digunakan.

Sumber: PCplus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com