Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Ciptakan Linux Tunanetra

Kompas.com - 08/10/2008, 03:57 WIB

SURABAYA, RABU  - Dua mahasiswa D3 Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS, Debi Praharadika dan Eko Wahyu Susilo, menciptakan komputer bersistem Linux yang dirancang khusus untuk tunanetra dalam bahasa Indonesia.

"Pembuatan sistem operasi Linux untuk orang buta itu membutuhkan perjuangan keras karena harus mulai dari nol dengan membuat algoritma sendiri, kemudian keyboard-nya juga khusus dengan tombol huruf braille," kata Debi di Surabaya, Selasa.

Secara garis besar, katanya, cara kerja Linux Tunanetra yakni mengomunikasikan hasil ketikan keyboard ke dalam format suara.

"Jadi, bila ada suatu naskah diketik dengan keyboard braille maka akan dihasilkan suara sesuai naskah yang diketikkan. Penanganan yang sama juga berlaku ketika komputer hendak dimatikan," katanya.

Namun, katanya, kendala membuat Linux Tunanetra adalah saat membangun database suara yang terdiri atas Natural Language Processing (NLP) dan Digital Signal Processing (DSP).

"NLP merupakan kata yang dipotong-potong sesuai bahasa Indonesia. Kita harus merekam satu persatu konsonan, kemudian menggabungkannya sendiri hingga menjadi sebuah kata," ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap program yang diciptakannya itu bisa dimanfaatkan masyarakat luas, terutama kaum tunanetra yang sangat membutuhkan.

"Ide untuk membuat terobosan itu bermula saat saya ditanya ibu yang kebetulan mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunagrahita. Ibu bertanya, apakah ada komputer untuk kaum tunanetra," katanya.

Dari pertanyaan ibundanya itulah, Debi akhirnya berniat untuk membuat program Linux bagi tunanetra, kemudian dia mengajak Eko untuk mewujudkannya melalui Tugas Akhir (TA) mereka.

"Kami tak ingin mengomersilkan terobosan itu, karena itu kami memilih Linux sebagai alternatif," kata mahasiswa yang akan diwisuda pada 12-13 Oktober itu.

Dilindungi Genuine Public License (GPL), karya mereka dapat diakses secara gratis oleh masyarakat. "Silakan saja kalau ingin memodifikasi, mengopi, dan menyebarluaskan program Linux tersebut," katanya.

Ia menambahkan, hasil "searching" internet sebenarnya sudah ada orang yang menemukan produk serupa, tapi penemuan itu hanya dalam bahasa Inggris.

"Saya yang mengurusi system user interface, sedangkan Eko yang mengembangkan text to speech dalam bahasa Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com