Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blackberry: Simbol Artis sampai Pemeo Autis

Kompas.com - 30/01/2009, 20:02 WIB

APA kesamaan saya dengan Obama? celoteh seorang jurnalis profesional. Belum juga yang ditanya menjawab, lalu ia pun berseloroh, Kami sama-sama memakai Blackberry dong ...

Sejak pertama kali diperkenalkan tahun 1997, ponsel cerdas ( smartphone) buatan Research in Motion Kanada ini kini banyak dipakai secara luas. Bagi sebagian pemakai, BB-demikian ponsel ini biasa dipanggil, merupakan simbol mode (gaya hidup).

Kalangan artis atau mereka yang bergelut di industri hiburan kerap diasosiasikan dengan ponsel ini. Tengoklah Dian Sastrowardoyo, Luna Maya, Dei Sandara, Christian Sugino, dan sederet artis lainnya telah menggunakan Blackberry.

Tapi, lebih banyak orang menggemari BB justru karena kecanggihan fitur layanan yang dimilikinya. Salah satu yang paling diunggulkan dan sangat khas yaitu push email . Lewat layanan ini, membuka dan mengirimkan surat elektronik bisa semudah ber-SMS ria. Ini pula yang menjadi salah satu keunggulan BB dari mata Barack Obama, Presiden Amerika Serikat terpilih yang setia memanfaatkannya hingga kini.

Di dalam BB, yang hebatnya, kita bisa membuka lebih dari 5 e-mail sekaligus. "Di gadget (piranti) lainnya, ini tidak mungkin," ucap Putik Sari (33), pemakai BB yang menekuni profesi event organizer. Lebih jauh, baginya, BB adalah sarana mempermanis (kualitas) hidup. Lewat satu piranti ini, pemakai bisa terhubung dengan dunia luar begitu mudah. "Dengan BB ini, kita tidak perlu repot-repot membawa laptop," ucapnya.

Cukup dengan koneksi via GPRS (global pocket radio system ) dan Edge, pemakai dapat ber-surfing ria menjelajahi internet, terutama mengakses situs-situs jejaring sosial macam Facebook dan Friendster yang akhir-akhir ini terus marak digemari. Keberadaan push e-mail sangat membantu pengguna untuk sekedar mengecek komentar, kabar, foto atau catatan yang masuk dari seluruh dunia ke akun Facebook atau Friendster kita kapan dan di mana saja.

Keberadaan gadget ini sungguh sangat dekat di hati kita dibandingkan apa dan siapa pun juga. Sebab, ke mana-mana dan kapan pun, itu selalu ada di kantung saku kita, seloroh Irfan Setiaputra, Managing Director Cisco System Indonesia dalam sebuah acara. BB tidak lagi menjadi sekedar mode. Meskipun, dibandingkan smartphone lainnya, BB ini harganya tidak murah, berkisar Rp 4 juta sampai Rp 7,5 juta.

"Awalnya, suka ngumpet kalau pakai BB di jalan. Malu dikira korban mode. Padahal, keuntungannya lebih banyak. Bisa internet di mana saja dan bantu memudahkan kirim berita," ungkap Reni Susanti (26), wartawati Harian Republika di Bandung.

Henry Syarifuddin (32), pengguna lainnya, termasuk yang sangat diuntungkan dengan BB untuk urusan bisnis. "Dengan Rp 5.000 per hari, kita bisa berkomunikasi sepuasnya dan kirim-kirim data. Jika ada staf ke daerah, bisanya saya bekali BB," ucap pengusaha hardware ini.

Autis

Beberapa pengguna pun menjadikan BB betul-betul sebagai bagian dari hidupnya. Bangun tidur, yang dicari BB dulu. Lihat topik dan berita menarik apa di milis. Malam hari, sebelum tidur, begitu juga, ujar Fanny Pramana (31) dari Thumbers, komunitas BB di Bandung. Melalui BB, pengguna juga dapat terkoneksi eksklusif melalui layanan BB Chat yang menghubungkan sesama pengguna BB.

Dengan demikian, BB sungguh dapat membawa penggunanya ke jendela interaksi dunia. Namun, ada pameo, BB menjadikan orang autis. Jika, ini dilihat semata dari luar. Pengguna asyik berinteraksi dengan BB-nya. Kedua jempol tangan pengguna dijamin tak akan lepas dari tombol-tombol QWERTY perangkat Blackberry.

"Padahal, tidak juga. Kita justru terhubung dengan banyak orang di luar. Terutama, ke sesama pengguna Blackberry," ujar moderator milis Thumbers ini.

Sesama anggota Thumbers pun tidak jarang melakukan kegiatan sosial. Seminggu sekali, tiap Jumat sore, mereka berkumpul untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, atau upgrading penggunaan piranti lunak BB. "Bagi newbie (orang baru) forum ini sangat baik untuk memaksimalkan penggunaan BB. Sebagai ajang silaturahmi pengguna pula," ujar Fanny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com