Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan MOSES, Atasi Malaria

Kompas.com - 23/03/2010, 08:22 WIB

Karya inovasi itu, jelas Djadji S Satira, Kepala Biro Kemahasiswaan ITB, telah diajukan untuk memperoleh paten dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Perlindungan paten ini diperlukan untuk pengembangannya ke arah penerapan komersial.

Dukungan pemda

Berkaitan dengan itu, ITB tengah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menerapkan MOSES. Dalam hal ini memang diperlukan dukungan pemerintah daerah guna menerapkan sistem tersebut di rumah sakit dan puskesmas, terutama di daerah endemik malaria.

Dalam hal ini, MOSES tak hanya digunakan untuk tujuan medis, tetapi juga menjadi bahan analisis bagi pejabat di dinas kesehatan bagi pengambilan keputusan.

Hal ini dimungkinkan karena data dari server akan dikirim ke kantor dinas kesehatan, rumah sakit, dan ke instansi terkait lainnya.

Karya inovasi para mahasiswa ini memiliki prospek cerah dalam mendukung pengobatan malaria di daerah endemik yang mencapai sekitar 70 persen wilayah negeri ini. Berdasarkan data Program Pembangunan PBB (UNDP), 90 juta orang berada di daerah tersebut, tetapi hanya 10 persen yang tertangani. Karena itu, kecepatan terapi dan pengobatannya akan mencegah terjadinya komplikasi dan akibat fatal.

Selain MOSES, pengembangan sistem telemedicine juga dilalukan peneliti lain di ITB, melalui program riset unggulan. Pemeriksaan tekanan darah dan denyut jantung dapat dilakukan di mana pun dengan alat pengukur elektronis yang portabel, yang dilengkapi sistem telekomunikasi.

Dari peranti seukuran ransel itu, petugas medis dapat segera memperoleh data medis pasien, lalu mengirimkannya ke rumah sakit. Prototipe sistem ini telah dipamerkan dalam Ritech Expo 2009 lalu di Senayan, Jakarta.(YUNI IKAWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com