Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canon Legria HFR16: Satu untuk Semua

Kompas.com - 18/05/2010, 15:37 WIB

O ya, di atas cover karet yang menyembunyikan port AV/out dan jack DC-in, ada sebuah lampu LED. Ini akan sejenak menyala merah ketika camcorder diaktifkan.Tulisan Access menyatakan bahwa lampu ini merupakan indikator akses yang dilakukan di media rekam atau memori camcorder.

Kalau bagian belakang Canon Legria HFR16 terlihat sepi, sisi kanannya lebih sepi lagi. Sekilas tidak ada apa-apa di sana kecuali grip belt untuk menggenggam camcorder. Grip belt ini bisa diatur posisinya agar tangan kita nyaman dan pas menggeggam unit camcorder. Selain grip belt, kait di sisi ini sebenarnya juga dapat dipasangi tali pundak loh, tapi ini harus dibeli sendiri. Sebagai pemanis dan juga untuk memantapkan pegangan (grip), badan sisi kanan ini berhiaskan beberapa lekukan.

Eh sebenarnya kalau strap-nya diungkap sedikit ke arah atas, kita akan melihat deretan lubang yang membentuk lingkaran. Inilah speaker. Letaknya tertutup telapak tangan dong? Iya, tapi mungkin Canon beranggapan saat memutar adegen lengkap dengan suaranya, kita tidak akan menggenggam camcorder itu.

Baterai di Bawah
Omong-omong di mana letak baterai? Disembunyikan di bagian bawah camcorder, bersama dengan slot kartu memori. Untuk melihat kompartemen baterai, kita tinggal menggeser pintu penutupnya ke arah belakang. Tidak perlu buka layar LCD loh!

Begitu pintu slot bawah ini terkuak, terlihat slot untuk baterai. Untuk Legria HFR16-nya, Canon telah menyertakan kemasan baterai isi-ulang BP-2LS dengan kapasitas 5300mAh. Eh, saat baterai sedang diisi ulang dayanya, lampu LED di dekat tombol on/off akan berkedip merah. Lampu akan padam saat daya baterai terisi penuh. Dalam percobaan kami, perlu waktu 2 jam 33 menit untuk menyegarkan kembali daya baterai.

Di arah belakang slot baterai, kita akan mendapatkan slot kartu memori. Di sinilah kita memasukkan kartu memori berbasis flash. Fisiknya harus seukuran kartu SD (Secure Digital), tapi jenisnya boleh turunan dari kartu SD. Bisa kartu microSD, kartu SDHC, atau bahkan kartu miniSD. Semuanya bisa diterima asalkan fisiknya sama dengan kartu SD. Jadi kalau mau pakai kartu microSD seperti yang kami lakukan, kartu itu harus dimasukkan ke adapter. O ya, microSD yang kami gunakan adalah ber-Class 10, alias yang paling cepat saat ini.

Yuk kita tutup lagi kompartemen di bawah ini. Dorong pintunya ke arah kebalikan dari yang tadi. Klek, pintu otomatis terkunci.

Selain slot baterai dan kartu memori, di bagian bawah ini hadir lubang berulir untuk dudukan tripod. Ya, agar gambar yang direkam tidak kabur atau goyang – saat zoom-nya dimaksimalkan, atau saat kondisi cahaya kurang – sangat dianjurkan untuk menggunakan tripod.

Layar Terkembang di Sisi Kiri
Bagian depan dan sisi kanan camcorder sudah kita teliti. Begitu pula panel atas dan bagian bawah. Berarti tinggal bagian kiri. Inilah bagian yang paling vital.

Mari kita kembangkan dulu layar LCD-nya. Canon menyediakan ‘pegangan’ untuk hal ini loh. Nah layar sudah terkembang. Layar ini sederhana saja. Berukuran 2,7”, LCD warna TFT tersebut bisa diputar-putar sampai mengarah ke depan, agar kita juga bisa merekam adegan dengan bintang diri sendiri!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com