Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Negeri Oma

Kompas.com - 12/06/2010, 08:01 WIB

Setelah hampir 15 menit bertolak dari Tulehu, sebuah perkampungan yang berada persis di pinggir laut, Negeri Oma, menyapa kami. Perahu-perahu kayu kecil yang digerakkan dengan dayung terlihat berjejer memenuhi garis sepanjang pantai negeri tersebut dan menjadi pemandangan menarik khas wilayah pesisir. Dari pantai Anda akan memasuki wilayah perkampungan yang terbilang bersih dan tertata.

Ketenangan akan langsung menyergap Anda ketika tiba Oma  dan sangat berbeda dengan apa yang biasa Anda temui di daerah padat perkotaan. Alih-alih suara bising kendaraan bermotor, disini suara debur ombak menjadi satu-satunya hal yang akan memenuhi indera pendengaran Anda. Suara televisi juga tidak akan mengganggu Anda sebab  meskipun di Oma  sudah tersedia listrik, namun mayoritas penduduk lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan bercengkerama bersama tetangga dan kerabat mereka ketimbang duduk termangu di depan televisi.

Masyarakat Negeri Oma juga masih mempertahankan salah satu tradisi ekonomi lokal hingga sekarang yakni mengolah cengkeh secara tradisional untuk kemudian dijual di Ambon. Jadi jangan heran ketika langkah Anda terhalangi oleh hamparan buah cengkeh yang dijemur di beberapa sisi jalan.

Hingga sekarang saya masih belum menemukan jawaban asal-usul pemberian nama Oma untuk kampung tersebut, bisa jadi karena mayoritas penduduknya adalah perempuan berusia tua yang para suami dan kerabatnya merantau dan bekerja di daerah lain. Terlepas dari keingintahuan itu, Negeri Oma memikat saya dengan keasliannya  serta ketenangan dan keramahan para penduduknya. Di tempat seperti inilah saya menemukan keaslian masyarakat dan budaya Indonesia. (Karlina Diah Indriasari)

 

Artikel lainnya bisa dilihat di http://wisata.kompasiana.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com