Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BROAD BAND

Tayangan TV 3D

Kompas.com - 13/12/2010, 05:27 WIB

Entah mengapa gelora semangat untuk mendigitalkan siaran televisi pada era Menkominfo Mohammad Nuh tiba-tiba melesu. Bahkan, beberapa stasiun yang mengawali siaran percobaan digital tiba-tiba hilang dari tangkapan tuner digital, sekalipun sekarang percobaan sudah merambah ke kawasan Kota Bandung.

Mungkin juga implementasi TV digital masih sekitar tujuh tahun lagi, masih cukup lama. Dengan transmisi digital, jumlah pita frekuensi yang dibutuhkan juga semakin irit dan kemungkinan skenario berikutnya pada pita 700 MHz yang sekarang ditempati siaran TV akan diperuntukkan bagi layanan nirkabel generasi keempat.

Sementara itu dunia internasional tidak akan pernah berhenti berinovasi, bukan hanya layanan terestrial konvensional, melainkan juga jaringan komunikasi generasi keempat atau 4G akan mendukung layanan televisi yang makin canggih dan atraktif.

Bahkan, ke depan dominasi siaran melalui studio TV bukan lagi satu-satunya cara menikmati tayangan televisi. Sebuah standar baru untuk kompresi film 3D yang disebut MVC (multiview video coding) secara signifikan mampu mengurangi jumlah data untuk dapat memberikan resolusi tinggi secara penuh.

Para peneliti di Institut Fraunhofer, Jerman, sudah menunjukkan bagaimana film tiga dimensi bisa ditransmisikan internet atau kanal-kanal digital seperti halnya satelit yang berpita frekuensi. Sementara itu pemutar piringan Blu-Ray yang baru juga sudah siap memutar film 3D yang berbasis MVC.

Bagaimanapun, film 3D membutuhkan kecepatan akses yang tinggi, setidaknya dua kali kecepatan 2D. Ini mengingat 3D memerlukan dua gambar sekaligus, satu untuk mata kiri dan satu untuk mata kanan untuk menimbulkan efek stereoscopic 3D.

Berikutnya, 3D hadir melalui siaran digital atau saluran IPTV melalui kabel atau DSL. Termasuk penggunaan STB (set-top box) untuk bisa digunakan pada pesawat televisi lama. Dengan format MVC, pemirsa juga tidak perlu menggunakan kacamata khusus lagi, setiap pemirsa bisa melihat dengan sudut pandang yang berbeda. (awe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com