Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bisa Dapat Akses BlackBerry Messenger?

Kompas.com - 14/01/2011, 16:19 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com — Salah satu alasan yang melatarbelakangi pemerintah meminta Research In Motion (RIM) membuka data center di Indonesia adalah mempermudah aparat keamanan mengakses data dalam rangka penegakan hukum dan mengantisipasi kejahatan dunia maya. Misalnya melakukan penyadapan ke layanan BlackBerry Messenger atau e-mail yang mungkin disalahgunakan untuk berkomunikasi para pelaku kejahatan.

Padahal, tanpa perlu melakukan penyadapan, polisi atau aparat berwenang mungkin bisa mendapatkan data-data tersebut secara resmi. Bisakah polisi dapat akses langsung ke data komunikasi pengguna BlackBerry Messenger atau e-mail?

"Kalau memang hukum di Indonesia mengatur demikian, kami ikuti. Tetap pendekatan yang kami gunakan adalah bagaimana struktur legalnya," ujar Gregory Wade, Managing Director South East Asia Research In Motion di sela-sela BlackBerry Developer Conference di Nusa Dua, Bali, 13-14 Januari 2011.

Namun, ia mengibaratkan akses komunikasi tersebut sebagai area privat pengguna. RIM selama ini menerapkan teknologi enkripsi yang ketat untuk menjamin komunikasi tersebut aman dan tidak mudah disadap dari luar. Sebab, layanan BlackBerry memang dirancang untuk pengguna profesional yang membutuhkan tingkat keamanan data yang tinggi.

"Ibarat semua rumah, setiap orang punya kuncinya. Kalau hukum membolehkan rumah tersebut dimasuki orang lain, ya kami akan ikuti," kata Gregory Wade. Ia tak mau menegaskan bahwa RIM akan memperbolehkan kepolisian mengakses data komunikasi dan hanya menekankan bahwa semuanya harus dilandasi hukum yang berlaku.

Perwakilan RIM dan Kementrian Komunikasi dan Informatika direncanakan akan melakukan pertemuan pada 17 Januari 2011 ini untuk membicarakan beberapa poin tuntutan pemerintah yang belum dipenuhi RIM. Untuk sensor pornografi, RIM telah memutuskan patuh sesuai aturan di Indonesia, tetapi soal data center masih menunggu kepastian hukumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com