Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Broadband Harus Dibangun Bersama

Kompas.com - 27/04/2011, 11:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengingat pentingnya peranan ICT bagi perekonomian suatu negara, maka pembangunan infrastruktur broadband yang selama ini menjadi tantangan sebaiknya dikerjakan bersama-sama.

Hal tersebut dikemukakan oleh Presiden Direktur Indosat Mega Media (IM2) Indar Atmanto, di Jakarta, Selasa (26/4/2011). 

"Konektivitas ICT di Indonesia, masih 1-2 persen penetrasinya," ungkap Indar.

Kecilnya angka penetrasi tersebut, di satu sisi merupakan peluang bagi pertumbuhan ICT. Tapi di sisi lain, ini menandakan masih belum memadainya infrastruktur broadband di Indonesia. 

Dalam membangun infrastruktur broadband, Indar menekankan perlunya mengelompokkan wilayah Indonesia. Mengingat luasnya wilayah, dan tidak sama kondisi medan, juga populasinya.

"Itu kita bikin kluster-kluster, (ada) kluster Jawa, Sumatera, Indonesia (bagian) timur. Kenapa? itu kebutuhannya berbeda-beda soalnya," ungkapnya, yang menjelaskan ada perbedaan kebutuhan kapasitas di setiap wilayahnya.

Terkait perbedaan geografis, ia menyebutkan, penanaman kabel fiber optik lebih mudah di Jawa, karena kepadatannya tinggi dan ekonomis. Namun, untuk kluster Sumatera, model wireless lebih tepat. Perlakuan berbeda juga diterapkan untuk kluster Indonesia timur.

"Ada dua tahap di Indonesia timur. Satu adalah bagaimana kita memberikan akses dengan satelit pisah," jelasnya.

Kemudian dalam pembangunan infrastruktur ini, lanjutnya, butuh kebersamaan demi efisiensi. "Kedua, kita harus punya kebijakan untuk efisiensi nasional. Nggak semua harus bangun operator, cukup satu-dua operator saja yang ditugaskan, dan yang lain kemudian menggunakan infrastruktur itu," katanya.

Ia menyayangkan, dengan banyak duplikasi dengan tujuan berkompetisi. Harus ada pengaturan, mana yang bisa kompetisi, mana yang bisa kooperatif. Efisiensi nasional harus menjadi tujuan, mengingat pembangunan broadband ini memakan biaya yang cukup besar.

Ketika infrastruktur ini sudah memadai, maka ini bisa menjadi "jalan tol" bagi pengembangan industri kreatif hingga perangkat.

Menurutnya, perangkat pun harus berkembang. Di China, lanjut Indar, industri gadget seperti ponsel, sudah menjadi industri rumahan. "Industri lokal harus diberi ruang dan keberpihakan, karena ini triliunan (nilainya)," ungkapnya.

Selain bisa dimanfaatkan swasta, pemerintah pun bisa terbantu untuk efisiensi kerja, transparansi, dan kemudahan untuk masyarakat untuk berinteraksi dengan pemerintah melalui ICT.

"Semua resource yang ada di negara ini bisa disimplifikasi. Itu akan bawa manfaat banyak," ungkapnya menjelaskan peran ICT bagi negara. Ia juga beberapa kali menegaskan bahwa peningkatan 10 persen dari penetrasi broadband itu berkontribusi ke PDB sebesar 1,2-1,38 persen, menurut penelitian Bank Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com