Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri ICT Bantu Tingkatkan "Green Life"

Kompas.com - 21/10/2011, 15:24 WIB

KOMPAS.com – Penetrasi Information and Communication Technology (ICT) di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. Peningkatan jumlah personal computer (PC), laptop, netbook, tablet, dan ponsel disinyalir sebagai penyedot listrik paling banyak. Pesatnya jumlah perusahaan Start-Up juga dicurigai menjadi pemicu penggunaan listrik yang berlebihan. Padahal, konsumsi listrik dari industri IT sebetulnya tidak separah itu.

Justru, jika dikelola dengan baik, industri ICT berpotensi mendukung kehidupan ramah lingkungan, atau yang biasa disebut green life. Hal itu disampaikan Rheza Sistiadi, Direktur PT. Realta Chakradarma, yang menyediakan software dan hardware untuk perhotelan dan industri pariwisata lainnya.

“Dari penelitian di Jepang dan negara-negara berkembang, hanya dua hingga tiga persen kontribusi industri IT dalam menimbulkan pemanasan global. Selebihnya merupakan ulah dari pabrik dan polusi kendaraan,” ujar Rheza saat ditemui Kompas.com, seusai #StartUpLokal Meet Up V.18 di Bina Nusantara University (Binus), Jakarta, Kamis (20/10/2011).

Menurutnya, industri ICT justru berpotensi membantu menciptakan kehidupan ramah lingkungan. Ada dua cara yang mendukungnya, yakni industri ICT sebagai penyedia produk yang bisa membantu kehidupan manusia lebih ramah lingkungan, atau praktisi ICT beralih menggunakan software dan hardware ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian alam.

“Tanpa kita sadari, perkembangan industri ICT justru membantu kehidupan kita menjadi lebih ramah lingkungan. Contohnya penggunaan e-mail yang mengubah kebiasaan seseorang untuk tidak lagi menggunakan kertas dalam berkirim surat,” jelas Rheza.

Dalam dunia perhotelan, teknologi yang dikembangkan Rheza di Realta memungkinkan semua departemen di suatu hotel bisa memasukkan semua data hanya dengan menggunakan satu software. Perangkat lunak tersebut membentuk sebuah sistem terintegrasi yang menghubungkan semua departemen, sehingga seluruh informasi bisa disimpan dan dibagi tanpa harus menggunakan kertas.

“Kini Realta sudah mulai mengaplikasikan sistem ini ke beberapa tablet dan ponsel sehingga sistem check in dan check out hotel bisa dilakukan secara digital pada perangkat bergerak,” tambah Rheza.

E-billing (sistem pembayaran secara elektronik) juga mengurangi penggunaan kertas

Untuk penghematan lainnya, Rheza mencontohkan teknologi yang memungkinkan manusia bisa mengendalikan listrik gedung pencakar langit dengan sistem komputer.

“Sebetulnya bisa dikembangkan teknologi yang memberi komando bagi jaringan listrik gedung. Pada pukul sekian, listrik dipadamkan, dan pukul sekian listrik harus nyala secara keseluruhan, sehingga tidak butuh lagi tenaga manusia untuk menjaga listrik, ” katanya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com