Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telepon Murah bagi Para Pelaut

Kompas.com - 30/10/2011, 11:23 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com — Para pekerja Indonesia yang bekerja di samudra lepas kerap dihadapkan pada masalah mahalnya biaya komunikasi. Namun, kini, persoalan teknis dan biaya yang kerap dihadapi mereka untuk bisa berkomunikasi dengan kerabat dan keluarga di tanah kelahiran akhirnya bisa terpecahkan.

Mereka kini bisa menjalin komunikasi dengan keluarga mereka nun jauh di tanah air tanpa harus menunggu kembali ke daratan dan terbebani biaya roaming yang selangit.

Nyoman Suminata (46), pelayan restoran asal Singaraja, Bali, yang bekerja sebagai pelayan restoran di kapal pesiar Louis Cristal Cruise—yang beroperasi melayani rute pelayaran dari Istanbul- Lavrion, Mykonos hingga Yunani, dan kembali ke Istanbul—mengaku dahulu kesulitan menghubungi anak-istrinya setiap saat.

"Kalau kapal berlabuh, kita baru bisa telepon keluarga. Itu pun tidak sering dan berlama-lama. Tahu sendiri biayanya mahal sekali. Menelepon di darat, banyak orang antre menggunakan telepon boks, sedangkan di laut jelas gak ada sinyal," ungkap ayah 3 anak ini saat ditemui Kompas.com di kapal pesiar dermaga Louis Cristal Cruise, saat bersandar di pelabuhan Karakoy, Istanbul, Turki, Sabtu (29/10/2011) malam waktu setempat.

Sudah empat tahun Nyoman bekerja di kapal pesiar Louis Cristal Cruiser. November ini, ia akan kembali ke kampung halamannya setelah berlayar 9 bulan lamanya. Untuk melepaskan kerinduan kepada keluarga di sela-sela kesibukannya, menghubungi keluarga lewat telepon tentu saja menjadi cara satu-satunya. Tapi lagi-lagi masalah teknis dan ongkos yang mahal menjadi persoalan besar.

Nyoman bukan satu-satunya warga Indonesia yang bekerja di kapal tersebut. Ada 29 pekerja lainnya yang juga bernasib sama. "Kalau kangen ya paling sms-an, itu juga biayanya mahal. Satu kali sms tarifnya Rp 6.000. Kalau telepon dua menit saja, tarifnya bisa 2 euro," ungkap Ida Ayu Putu Daniari (29), dara asal Renon, Denpasar yang sudah memasuki masa dua tahun kerja di kapal tersebut.

Kini, persoalan klasik itu bukan lagi masalah  besar. Kondisi tersebut mulai teratasi menyusul adanya kerja sama antara Telkomsel dan operator On-Wave, anak perusahaan operator Simmins yang bermarkas di Islandia, dan mengkhususkan coverage-nya di kapal-kapal pesiar, kapal komersial, dan rig pengeboran minyak lepas pantai (offshore) di seluruh dunia.   Menandai kerja sama tersebut, Telkomsel memberikan suvenir kartu perdana Telkomsel kepada 30 awak kapal pesiar Louis Cristal Cruise.

"Ini merupakan kerjasama strategis guna menyikapi kendala yang dihadapi para pekerja di pelayaran. Kerjasama ini diharapkan memberi solusi bagi pengguna seluler dalam berkomunikasi di kawasan perairan," kata ‎Vice President International Roaming, Synergy & Partnership Management Irfan A Tachrir.   

Ditambahkan Irfan, dengan menggunakan produk Telkomsel—kartuHALO, simPATI, dan Kartu AS—pelanggan tak perlu khawatir lagi dengan kendala kehilangan sinyal atau biaya mahal untuk berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat terdekat. "Di mana operator On Wave beroperasi, pelanggan bisa dengan mudah menjalin komunikasi dan tentunya dengan biaya yang murah," ujarnya.

Dengan kerja sama ini, lanjut Irfan, pelanggan bisa menelepon ke berbagai negara dengan tarif yang sama, yakni Rp 9.000 per menit dan Rp 2.000 untuk tarif SMS.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com