Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Toko Online di Indonesia Palsu

Kompas.com - 14/11/2011, 16:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembeli harus waspada saat membeli produk atau jasa di toko online, baik itu yang menggunakan situs buatan atau melalui situs jejaring sosial Facebook. Pasalnya, sekitar 70 persen produk atau jasa yang dijual itu palsu.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan dan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan HAM, Ahmad M Ramli menyatakan pemerintah saat ini sedang mendata pemilik toko baik di toko online maupun toko konvensional, termasuk produk atau jasa yang dijual.

"Kita juga sedang menyasar toko online, karena 70 persen dari toko online itu banyak yang menjual produk palsu," kata Ramli di Jakarta, Selasa (14/11/2011).

Namun, Ramli masih enggan menyebutkan jumlah toko online yang sudah disurvei yang menjual produk atau jasa palsu tersebut. Ramli mencontohkan pada toko online yang menjual produk obat banyak memalsukan isinya dengan tepung dan cat tembok. Jika demikian, pengguna yang membeli barang palsu tersebut malah tambah sakit karena keracunan.

Begitu juga dengan produk otomotif baik sepeda motor atau mobil yang dijual terlalu murah. Ramli menduga penurunan harga itu disebabkan karena penjual mencampur suku cadang yang sudah kadaluarsa atau kualitas rendah sehingga tidak membayar royalti ke pemegang merek.

"Pengaturan ini lebih disebabkan karena kami ingin melindungi hak konsumen. Bagaimanapun, masyarakat juga punya hak memakai produk atau jasa yang benar dan aman," jelasnya.

Pernyataan dari perwakilan pemerintah ini bukan tanpa sebab karena tingkat konsumsi barang palsu di Indonesia termasuk sangat tinggi. Sekadar catatan, hal itu pernah diungkap dari hasil survei yang dilakukan Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) dan LPEM-FEUI yang melibatkan 500 responden di Jakarta dan Surabaya.

Sektor industri dengan barang palsu yang masih banyak beredar di pasar dan digunakan masyarakat yaitu pakaian (30,2 persen), software (34,1 persen), barang dari kulit (35,7 persen), sparepart (16,8 persen), lampu (16,4 persen), elektronik (13,7 persen), rokok (11,5 persen), minuman (8,9 persen), pestisida (7,7 persen), oli (7 persen), kosmetika (7 persen), dan farmasi (3,5 persen).

Pemalsuan tertinggi dari sektor industri barang yaitu produk kulit dan software. Kedua jenis ini memiliki perbedaan harga yang sangat tinggi antar produk asli dan palsu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com