Warna-warni Kompasiana di Tahun Ketiga

Oleh:Nurul 

Kompasiana: nurulloh

Saat pertama kali bergabung di Kompasiana awal 2009, tak pernah terbersit dalam diri saya blog keroyokan ini akan dikenal luas. Mulanya, Kompasiana yangsebatas media blog untuk wartawan di lingkungan Kompas Gramedia hanya dihuni puluhan kepala yang menuangkan ide, opini dan laporannya.

Seiring waktu berjalan, di hari jadinya yang pertama di tahun 2009, Kompasiana dibuka untuk publik dan terus diminati para pengguna Internet tanah air. Mereka yang baru mengenal Kompasiana ketika itu banyak yang memulainya dengan mengirimkan komentar, baru kemudian terangsang untuk ikut menulis dengan beragam ide, opini dan berita.

Kini, sejak kelahirannya pada 22 Oktober 2008 silam, Kompasiana menjadi blog sosial terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu rujukan media arus utama (mainstream media) dalam pemberitaan. Setiap hari, sekitar 700-1000 tulisan ditayangkan warga di berbagai rubrik dan kanal yang tersedia. Kompasiana pun tercatat dalam 50 situs terbesar di Indonesia—posisi rangking berdasarkan Alexa di peringkat 36 (Oktober 2011).

Beragam penghargaan pernah diraih Kompasiana, diantaranya Marketeers Netizen Champions dari MarkPlus, Best in Citizen Journalism dari Pesta Blogger 2010, dan medali perak di ajang Asian Digital Media Awards 2010 dari asosiasi surat kabar dunia WAN-IFRA (konten terbaik media sosial).

Puluhan judul buku, baik fiksi maupun non fiksi, melengkapi etalase karya yang dihasilkan para blogger di Kompasiana.

Menyoal inovasi,  tiap waktu terus dilakukan dan terus berbenah demi menjaga kualitas dan kuantitas. Mulai dari tampilan sampai penambahan rubrik dan kanal. Termasuk penerbitan Kompasiana Freez setiap hari Kamis di Harian KOMPAS.Maraknya tulisan fiksi di Kompasiana juga menjadi fenome­na tersendiri, sehingga mendorong lahirnya kanal khusus untuk fiksi bernama Fiksiana.

Selengkapnya: http://kom.ps/iBHY