Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Si Burung Pemarah" Akan Dilempar ke Bursa Hong Kong

Kompas.com - 20/12/2011, 15:08 WIB

KOMPAS.com - Chief Marketing Officer Rovio Mobile selaku pembuat game Angry Birds, Peter Vesterbacka menyatakan bahwa perusahaannya akan menawarkan sahamnya ke publik atau go public (Initial Public Offering/IPO) di bursa saham Hongkong Stock Exchange pada tahun 2013. Keputusannya itu disebabkan karena game Angry Birds disukai oleh masyarakat Asia.

Selain itu, Vesterbacka juga menganggap bahwa pasar Asia merupakan pasar yang menjanjikan bagi pertumbuhan bisnis ke depan, terutama bisnis mobile game. Pasar China dianggap sebagai pasar kedua terbesar setelah Amerika Serikat karena di sini sudah ada 100 juta pengunduh game Angry Birds selama setahun terakhir.

Memang pernyataan Vesterbacka sedikit mengejutkan bagi kalangan analis. Maklum, sebelumnya CEO Rovio Mobile Mikael Hed sempat menyatakan bahwa perusahaannya akan go publik di bursa saham Wall Street Amerika Serikat dalam dua atau tiga tahun lagi.

Tapi dalam dua bulan kemudian, pernyataan itu ditegaskan kembali oleh Vesterbacka bahwa Angry Birds akan IPO, tapi belum tahu dimana tempatnya. Namun, dia hanya mengatakan satu tahun dari sekarang. Vesterbacka menginginkan dapat meraup uang dari pasar saham sebesar 1 miliar dollar AS.

Sejak diluncurkan 2009, permainan Angry Birds telah diunduh lebih dari 600 juta kali. Tak ingin sekadar menjual permainan, Rovio Mobile juga mengembangkan bisnis waralaba untuk menjual boneka, baju, perlengkapan sekolah bahkan buku masak bermerek Angry Birds.

Dengan model bisnis seperti ini, Rovio Mobile diperkirakan mampu meraih pendapatan sekitar 100 juta dollar AS di tahun ini. Bahkan, di tahun depan Rovio akan mengeluarkan lima sampai enam permainan baru yang memakai lisensi Angry Birds.

Rovio Mobile memang memiliki visi yang jelas yaitu sebagai generasi penerus perusahaan Walt Disney. "Itu adalah target. Tidak ada alasan mengapa kita tidak mampu membangun sebuah perusahaan sebesar itu (Walt Disney-red)," kata Vesterbacka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com