KOMPAS.com - Twitter telah mengakuisisi Summify, sebuah situs pengumpul berita (news aggregator). Seiring pembelian ini, layanan Summify akan dimatikan sementara.
Meski disebut situs news aggregator, Summify punya keunggulan yang cukup menarik. Ia mampu membantu pengguna memisahkan antara informasi yang dibutuhkannya dengan "informasi sampah".
Melalui sebuah algoritma, Summify selama ini bisa membantu pengguna memilah mana informasi yang menurutnya penting dari Facebook, Twitter dan Google Reader. Kemampuan itu yang jadi incaran Twitter.
"Christian Strat dan Mircea Pasoi dan tiga engineer-nya akan bergabung dengan tim kami dan mengeksplorasi cara membantu orang terhubung dengan berita yang relevan dan baru," ujar juru bicara Twitter, Carolyn Penner, pada Wired.
Jika berhasil diintegrasikan, bukan tidak mungkin Timeline Twitter pengguna nantinya akan terasa lebih bersih karena secara otomatis menampilkan tweet yang paling relevan dan penting saja.