Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecanduan Gadget Memicu Anak Lebih Nakal

Kompas.com - 07/03/2012, 09:28 WIB

KOMPAS.com - Setiap orangtua pasti berharap mampu memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya. Menurut survei yang dilakukan oleh Oreo dan perusahaan riset pasar Ipsos, sekitar 83 persen orangtua di dunia harus bekerja keras untuk mengupayakan yang terbaik untuk masa depan anak-anak. Sayangnya, banyak dari mereka yang lebih fokus untuk mencukupi kebutuhan materi dibandingkan dengan memenuhi kebutuhan afeksi anak-anaknya.

Salah satu jawaban orangtua untuk mengatasi kurangnya waktu untuk berkomunikasi dengan anak adalah melalui teknologi. Teknologi memang memungkinkan orangtua dan anak berkomunikasi setiap saat. Namun hal ini menimbulkan fakta mengejutkan, dimana lebih dari seperempat persentase orangtua di dunia ternyata lebih banyak berkomunikasi melalui teknologi dibandingkan secara langsung.

Secanggih apapun teknologi, sebenarnya tetap tak mampu menggantikan perhatian orangtua secara langsung. Memberikan "kenyamanan" dan perhatian melalui teknologi ternyata bisa berakibat buruk bagi keutuhan keluarga. Sebab, kebiasaan untuk menggunakan teknologi seringkali tetap berlanjut saat berkumpul bersama keluarga. "Misalnya ketika sedang berada di meja makan, masing-masing akan sibuk dengan gadget mereka, dan tidak berinteraksi satu sama lain," ujar Anna Surti Ariani, SPsi, Msi, dalam diskusi yang digelar Oreo di Graha Inti Fauzi, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kesalahan lain yang terjadi kemudian, orangtua cenderung "menyogok" anak dengan gadget agar tidak rewel ketika ditinggal bekerja. Akibatnya anak lebih kenal pada gadget ketimbang perhatian orangtua secara langsung. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, orangtua akan kehilangan anak-anak mereka, sementara anak-anak akan menjadi kecanduan gadget, dan lebih sayang pada gadget daripada orangtuanya.

"Sudah banyak kasus seperti ini di Indonesia, anak-anak kecil lebih memilih gadget, dan tumbuh menjadi anak yang nakal karena tidak dapat perhatian orangtuanya," tambahnya.

Dalam penelitian secara terpisah, terlihat bahwa gadget memberikan respons langsung terhadap tuntutan perhatian dari anak dalam bentuk suara-suara yang meriah. Anak-anak sangat menyukai suara-suara ini, sehingga ketika sedang tak terbuhung dengan gadget mereka akan mencari "suara-suara" tersebut dari sumber lainnya. Orangtua juga akan memberikan respons dalam bentuk suara ketika anak-anak berbuat nakal, dan respons inilah yang diharapkan anak, karena membuat mereka merasa diperhatikan orangtuanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com