Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
REKAYASA

Mobil Listrik Semar-T

Kompas.com - 22/03/2012, 03:11 WIB

”Jika kondisi baterai bagus dan normal, mobil dapat digunakan selama 1,5 jam-2 jam. Untuk mengisi baterai, dibutuhkan 3 jam-4 jam,” kata Nizam.

Pihaknya sedang mendesain sistem penyimpanan energi yang tahan lama. Mobil Semar-T saat ini masih menggunakan aki yang dijual di pasaran. Tempat penyimpanan ini dapat mengalami penurunan yang mengurangi daya tahan baterai.

”Baterai yang bagus dari material litium ion. Ada yang sudah dijual di pasaran, tetapi harga baterai itu untuk satu mobil masih mahal, Rp 20 juta. Hal semacam ini yang tengah kami kembangkan,” kata Nizam.

Koordinator Program Semar-T Muh Dimyadi mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyempurnakan bagian control unit (kendali logika fuzzy) yang menggunakan sistem mikrokontroler. Kendali ini mengatur penggunaan energi. Penggunaan energi diharapkan bisa semakin irit tanpa mengurangi daya mobil.

Menurut Dimyadi, mobil Semar-T melengkapi inovasi mobil Semar-G (Sebelas Maret Green) yang berbahan bakar bioetanol.

Sebelumnya, Prof Kuncoro Diharjo, Guru Besar Jurusan Teknik Mesin FT UNS, bekerja sama dengan PT INKA membuat badan kereta api dari material komposit. Pembuatan badan kendaraan dari komposit lantas diterapkan untuk pembuatan badan mobil yang kemudian diberi nama Semar-G karena berbahan bakar bioetanol.

Pembuatan badan mobil dikerjakan oleh mahasiswa D-3 dan dikembangkan untuk pembuatan mobil bertenaga listrik. Program ini akhirnya melibatkan semua elemen, mulai dari mahasiswa D-3, S-1, dan S-2, hingga Guru Besar Jurusan Teknik Mesin FT UNS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com