Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
WIKILEAKS

Minta Suaka, Assange Terancam Ditangkap

Kompas.com - 21/06/2012, 02:41 WIB

London, Rabu - Pendiri situs Wikileaks Julian Assange telah melanggar pembebasan bersyarat dan terancam ditangkap. Assange melanggar aturan pembebasan bersyarat—yang mewajibkannya berada di rumah sejak pukul 22.00 hingga pukul 08.00—dengan berlindung di Kedutaan Besar Ekuador untuk mengajukan suaka politik.

Namun, Departemen Luar Negeri Inggris, Rabu (20/6), mengaku Assange berada di luar jangkauan polisi selama tetap berada di Kedutaan Ekuador. Polisi baru bisa menangkapnya jika keluar dari kedutaan itu.

Permintaan suaka Assange ini menimbulkan masalah diplomatik antara London dan Quito. ”Kami akan mencari cara bekerja sama dengan otoritas Ekuador untuk memecahkan masalah ini,” demikian pernyataan tertulis Deplu Inggris.

Hari Rabu, polisi terlihat berjaga di luar kantor Kedutaan Ekuador yang terletak di sebuah apartemen di distrik Knightsbridge, London, tersebut. Mereka berhadapan dengan sekelompok kecil pendukung Assange yang membawa poster bertuliskan ”Bebaskan Assange”.

Assange (40) sehari sebelumnya berjalan kaki ke Kedutaan Besar Ekuador dan mengajukan suaka politik. Langkah dramatis ini ditempuhnya untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, tempat dia dituduh melakukan kejahatan seksual.

Pria kelahiran Australia ini ditahan di London pada Desember 2010 atas permintaan Swedia. Dia lalu dibebaskan dengan jaminan, dan sejak itu berjuang keras menghindari ekstradisi. Menjelang batas waktu ekstradisi berakhir, Assange mengajukan suaka ke Ekuador karena Presiden Ekuador Rafael Correa pernah menyampaikan dukungan atas kasus yang dialaminya.

Pemerintah Ekuador mengatakan, Assange akan ”tetap berada di gedung kedutaan, di bawah perlindungan Pemerintah Ekuador”, saat otoritas di Quito mempertimbangkan kasusnya.

Swedia menginginkan Assange karena diduga melakukan kekerasan seksual terhadap dua perempuan di Swedia tahun 2010. Assange membantah tuduhan itu, dan mengatakan kasusnya dipolitisasi. Dia juga mengklaim ekstradisi ke Swedia adalah usaha untuk membawanya ke Amerika Serikat, yang menuduh Assange membocorkan 250.000 kawat diplomatik Deplu AS lewat situs Wikileaks. (AP/AFP/was)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com