Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gejala Kecanduan Saat Belanja "Online"!

Kompas.com - 10/10/2012, 04:13 WIB

Oleh: Rahmad Agus Koto
Kompasiana: ajuskoto

Kemudahan belanja ”online” membuat ”e-commerce” meningkat pesat. Hasil survei belanja ”online” oleh Master Card, April 2012, menunjukkan, total nilai transaksi di Indonesia pada 2010 sebesar 3,4 milliar dollar AS. Nilai transaksi akhir 2012 diperkirakan akan meningkat menjadi 4,2 milliar dollar AS.

Namun, berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Robert La Rose, ahli telekomunikasi Department of Telecommunication Michigan State University, Amerika Serikat, kemudahan belanja ”online” dapat meningkatkan risiko Compulsive Buying Disorder (CBD).

World Psychiatric Association mendefinisikan CBD sebagai kondisi psikologi kronis, kecanduan untuk membeli barang atau jasa apa pun, termasuk perhiasan dan pakaian.

Penderita CBD akan merasa gelisah apabila tidak berbelanja dalam jangka waktu tertentu, lalu muncul gangguan emosional, stres, hingga depresi. Penggemar belanja ”online” ini mengalaminya secara perlahan, biasanya didahului oleh sifat konsumtif atau boros.

Indikator CBD:

1. Sering kali membeli sesuatu tanpa ada perencanaan sebelumnya.

2. Menganggap belanja adalah kegiatan yang menyenangkan dan dapat menghilangkan stres.

3. Suka membayar tagihan minimum untuk tagihan kartu kredit.

4. Kadang-kadang timbul perasaan bersalah setelah membeli sesuatu karena menyadari bahwa barang yang dibeli tidak begitu dibutuhkan.

5. Ada kalanya muncul keinginan yang kuat untuk belanja tanpa memiliki alasan yang jelas.

Solusi untuk penderita CBD adalah terapi konseling atau pengobatan berdasarkan hasil konsultasi dengan psikiater, serta aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Untuk menghindarinya, menurut Robert, dengan mengendalikan diri saat belanja ”online”, memahami dan menghindari indikator-indikator CBD, mengatur keuangan, dan membuat skala prioritas untuk barang-barang yang akan dibeli. [http://kom.ps/ACXRKc]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com