Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal Penting untuk Virtualisasi

Kompas.com - 03/12/2012, 10:06 WIB

(G Maxwell/GPL via Wikipedia)

Penulis: Eric Hoh*

Belum lama ini kami mengadakan Symantec Virtualization Day 2012 di Thailand. Acara tersebut tergolong berhasil, dan banyaknya pengambil keputusan dan pemegang posisi IT profesional strategis yang datang menunjukkan tingginya minat pada virtualisasi dan kesadaran akan manfaat dari virtualisasi.

Selain soal efisiensi dan hemat biaya, pelanggan yang kami ajak bicara menyebutkan hal-hal seperti ketahanan dan kehandalan yang meningkat dari data center mereka sebagai salah satu motivasi melakukan virtualisasi.

Hal ini terjadi di masa bisnis tanpa henti adalah suatu hal yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan, di satu sisi anggaran IT tak bertambah namun kebutuhannya adalah untuk terus tersedia selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari per tahun.

Virtualisasi Membuat Perubahan Besar

Menurut IDC, satu dari dua perusahaan besar telah melakukan virtualisasi di lingkungan mereka. Dengan begitu besarnya adopsi teknologi virtualisasi, kita mungkin beranggapan akan ada banyak perusahaan yang juga melakukan perpindahan dari aplikasi inti dan kritisnya ke lingkungan virtualisasi.

Tapi ternyata, survei itu menemukan hanya 41 persen perusahaan yang melakukan virtualisasi pada aplikasi kritisnya. Apa faktor yang menyebabkan hal ini?

Di sebuah lingkungan tervirtualisasi, ketersediaan adalah sebuah tantangan yang menarik karena adanya beragam aplikasi yang berjalan di mesin-mesin virtual yang berbeda, namun berada di sebuah server fisik yang sama. Risiko ketersediaan infrastruktur yang umum termasuk penyimpanan, jaringan dan daya, namun untuk virtualisasi ada juga persyaratan untuk menjamin semua mesin virtual bisa tetap tersedia.

Masalahnya, hanya sedikit teknologi yang bisa menyediakan visibilitas untuk secara efektif mengelola ketersediaan yang tinggi di tingkat aplikasi. Ini menghambat kemampuan organisasi untuk menyusun prioritas untuk terus berjalannya aplikasi dan layanan yang paling penting dan kritis bagi bisnis. Lebih lanjut,sebuah solusi ketersediaan tinggi di lingkungan virtual harus bisa menyediakan keamanan pada level aplikasi tanpa mengganggu manfaat dari virtualisasi seperti kemudahan dalam hal perwujudan, pengadaan cepat dan migrasi mesin virtual.

Membangun Pondasi untuk Layanan Bisnis yang Tangguh

Seiring perusahaan bergerak ke tahap berikutnya dari virtualisasi dan melampauinya hingga mencapai cloud privat dan hybrid, organisasi IT akan diukur bukan hanya soal waktu ketersediaan (uptime) dari sebuah database atau aplikasi, tapi dari dari ketersediaan layanan bisnis yang mereka sediakan.

Hitungan yang baru ini, dengan demikian, membutuhkan pandangan yang lebih menyeluruh atas ketersediaan dan solusi yang bisa menghasilkan layanan bisnis yang tangguh.

Ini sama saja bagi infrastruktur yang mencakup data center fisik, lingkungan virtual, cloud privat atau hybrid, maupun yang menggunakan arsitektur campuran.

Perusahaan harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini saat meninjau solusi ketersediaan tinggi untuk lingkungan tervirtualisasi:
1. Karena salah satu penyebab utama terhentinya layanan adalah kegagalan aplikasi, adalah hal yang sangat penting untuk sebuah solusi ketersediaan tinggi agar bisa menyediakan visibilitas tinggi ke dalam kesehatan aplikasi. Dalam konteks ini, solusinya harus bisa menyediakan tugas-tugas manajemen khas untuk setiap aplikasi, termasuk menyalakan/mematikan dan juga kemampuan ketersediaan lain seperti pengawasan aplikasi dan restart, tanpa kehilangan manfaat dari virtualisasi.

2.Lihatlah lebih jauh dari teknologi cluster tradisional untuk mendapatkan solusi yang bisa melakukan pemulihan mandiri dari berbagai aplikasi yang tersebar di banyak sistem operasi dan lintas infrastruktur fisik dan virtual.

3. Pertimbangkan kemampuan pemulihan bencana dari sudut pandang aplikasi sebagai sebuah persyaratan utama untuk solusi ketersediaan tinggi. Ini bukan cuma soal memindahkan data dari Titik A ke Titik B – sebuah solusi yang efektif harus bisa mengotomatisasi pemulihan aplikasi di lokasi Disaster Recovery Center.

(dok. Symantec) Eric Hoh, Vice President, Asia South Region, Symantec

Bisnis global bergerak cepat dan makin cepat, dan tampaknya belum akan melambat, ketangguhan bisnis dan keberlanjutan akan selalu ada di bagian teratas dari agenda IT. Solusi Symantec telah dirancang dengan memikirkan virtualisasi. Kami menjamin semua pelanggan bisa melakukan virtualisasi dengan mudah dan yakin, lebih cepat saat membutuhkan pemulihan dan menyediakan lingkungan virtual yang tahan peluru.

Tentang Penulis: Eric Hoh adalah Vice President, Asia South Region, Symantec

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com