Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momentum Bangun Kebersamaan

Kompas.com - 19/01/2013, 04:07 WIB

Hingga Jumat pukul 16.00, sebanyak 76 kelurahan dari 267 kelurahan di Jakarta terendam banjir. Lokasi ini bertambah setelah sehari sebelumnya banjir melanda 44 kelurahan di Jakarta. Data dari BPBD DKI Jakarta, sebanyak 248.846 jiwa terkena dampak banjir. Mereka tersebar di 910 rukun tetangga (RT) di 337 rukun warga (RW). Sekitar 18.018 orang terpaksa mengungsi di 88 lokasi.

Sampai pukul 19.00, BNPB mencatat ada 12 korban jiwa yang meninggal akibat banjir. Sejumlah korban meninggal karena tersengat aliran listrik.

Sementara prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam dua hingga tiga hari ke depan intensitas curah hujan mereda. Ini terkait dengan aktivitas monsun Asia.

Posisi air di hulu

Hingga pukul 22.30 ketinggian air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, terpantau 100 sentimeter atau Siaga III banjir. Dengan ketinggian itu, artinya ada 138.126 liter air per detik menuju DKI Jakarta dengan jeda waktu 12-14 jam. Kondisi cuaca di Puncak, hulu Sungai Ciliwung, mendung tipis.

Terkait adanya info Waduk Pluit jebol, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hal itu tidak benar. Waduk Pluit tidak jebol, tetapi meluap akibat pompa air mati karena terendam banjir. Di Kelurahan Pluit terdapat 4.000 jiwa yang terendam banjir.

Evakuasi sudah dilakukan sejak Jumat (18/1) pukul 08.00. Evakuasi masih dilakukan hingga sore tadi, khususnya bagi orang lanjut usia dan anak-anak. Bantuan sudah dikirimkan, tetapi di tengah jalan dicegat warga sehingga tidak sampai ke Pluit.

Saat ini bantuan dikawal Dandim dan TNI AL. Mereka masih di lokasi untuk melakukan penanganan.

Kemarin, Ny Coreta Bayuseno dan Ny Susi Sudjarno, Ketua dan Wakil Ketua Bhayangkari Polda Metro Jaya, mengunjungi ibu-ibu istri polisi atau istri purnawirawan polisi di Asrama Polri Bidara Cina dan para korban banjir lainnya di Kampung Pulo, di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Selain membawa bahan pokok, mereka juga sudah membawa makanan siap santap untuk korban banjir dan sejumlah petugas SAR dari kepolisian dan tentara.

”Kami prihatin atas musibah ini. Kebetulan juga ada anggota kami terkena musibah. Apa yang bisa kita bantu, ya, kami bantu. Bapak-bapaknya, kan, tetap bertugas, ya, kami yang ibu-ibu menemui istri dan anak-anak mereka. Saling menjagalah,” kata Coreta.(Har/nel/fro/art/ndy/ rts/gal/K14/K15/naw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com